Home Milenial Menteri Nadiem: Mahasiswa Kunci Atasi Krisis Pendidikan

Menteri Nadiem: Mahasiswa Kunci Atasi Krisis Pendidikan

Sleman, Gatra.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menilai kehadiran mahasiswa di tengah masyarakat menjadi kunci dalam mengatasi krisis pendidikan karena pandemi Covid-19.  Mahasiswa diminta membantu siswa SD dan SMP jika kegiatan belajar di rumah diperpanjang.
 
Hal ini disampaikan Nadiem saat pelepasan mahasiswa dalam program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Daring Universitas Gadjah Mada, Senin (29/6). Pelepasan 4.504 mahasiswa dari 19 fakultas secara daring dari kampus UGM, Yogyakarta, ini turut dihadiri Gubernur Jawa Tengah sekaligus Ketua Keluarga Alumni UGM Ganjar Pranowo.
 
"Kami mengapresiasi  inovasi cepat yang dilakukan UGM dalam KKN daring ini. Di mana seharusnya berada di lapangan, namun bisa dilakukan dengan interaksi virtual degan masyarakat," ujarnya.
 
Menurut Nadiem, KKN UGM menjadi salah satu inspirasi bagi Kemendikbud untuk menggelar program 'Kampus Merdeka'. Melalui 'Kampus Merdeka', mahasiswa dapat terjun langsung ke masyarakat maksimal satu tahun dari masa studinya.
 
Dengan program itu, mahasiswa akan menemui langsung masalah di masyarakat. Mahasiswa pun bisa langsung mempraktikan, menguji, dan melakukan riset sesuai bidangnya.
 
"Khusus peserta KKN-PPM Daring sekarang, harapan saya semuanya berpartisipasi dalam membantu bidang pendidikan yang sekarang ini sedang mengalami krisis. Pandemi telah menjadikan adik-adik kita di SD dan SMP harus belajar dari rumah," ucapnya.
 
Jika aktivitas belajar di rumah diperpanjang hingga enam atau dua belas bulan mendatang, Nadiem berharap mahasiswa dapat membimbing para siswa untuk menggunakan teknologi secara produktif.
 
Nadiem menyatakan, sesuai filosofi pendidikan 4.0, inti suatu pendidikan bukan lagi pada teknologi, melainkan upaya mahasiswa beradaptasi dengan perubahan dan mampu meningkatkan produktivitas lewat teknologi tersebut.
 
"Krisis ini adalah kesempatan bagi mahasiswa menunjukkan diri sebagai ujung tombak perubahan bagi bangsa Indonesia. Sebab mereka yang dekat dengan generasi berikutnya yang akan mampu menularkan kemampuan," katanya.
 
Adapun Rektor UGM Panut Mulyono menyatakan para mahasiswa menjalani KKN-PPM untuk 178 lokasi meliputi 27 provinsi,77 kabupaten/ kota, 143 kecamatan, dan 263 desa pada 29 Juni-18 Agustus 2020.
 
Dari 4.504 peserta, 33 persen mahasiswa akan membantu masyarakat di DIY, 25 persen di Jateng, 10 persen di Jatim, lima persen di Jabar, dan sisanya di 23 provinsi lain. KKN-PPM UGM periode II yang fokus pada penguatan SDM ini digelar secara daring untuk mencegah penularan Covid-19.
 
"Dalam KKN Daring, mahasiswa tetap berada di lokasi masing-masing, kemudian pemberdayaan masyarakat dilaksanakan jarak jauh, dan jika diperlukan perwakilan mahasiswa akan ke lokasi khusus untuk wilayah DIY," ujar Panut.
201