Padang, Gatra.com - Empat Wakil Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) resmi dilantik, Jumat (3/7). Tiga di antaranya merupakan wajah baru di jajaran tingkat universitas dari yang sebelumnya, sebagai tuntutan regulasi kepemimpinan.
Adapun keempat wakil rektor UNP tersebut, yakni Refnaldi (Wakil Rektor I) yang sebelumnya sebagai wakil dekan, menggantikan Yunia Wardi. Lalu Syahril (Wakil Rektor II) untuk yang kedua kalinya, Hendra Sarifuddin (Wakil Rektor III) menggantikan Ardipal, dan Yasri (Wakil Rektor IV) untuk menggantikan posisi Syahrial Bakhtiar.
"Proses pengangkatan dan penghentian wakil rektor ini, tuntutan regulasi. Dengan harapan bisa bersinergi membangun UNP ke depan," kata Rektor UNP, Ganefri kepada Gatra.com di Padang.
Ganefri menyampaikan, penempatan posisi keempat wakil rektor itu sudah sesuai untuk pengembangan kampus UNP ke depannya. Misalnya, Refnaldi diletakkan sebagai wakil rektor I demi pengembangan kampus secara global. Mantan wakil dekan I Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) tersebut terpilih, karena kemampuan bahasa Asing yang mumpuni.
Kemudian, Syahril masih dipertahankan sebagai wakil rektor II UNP, dinilai atas loyalitasnya selama periode sebelumnya dalam membangun UNP. Apalagi, Syahril dari Jurusan Teknik Mesin ini, merupakan satu angkatan tahun 1983 dengan Rektor UNP, Ganefri dari Jurusan Teknik Elektro. Dalam artian, keduanya satu angkatan di Fakultas Teknik UNP.
Lalu, Hendra Syarifuddin terpilih menjadi wakil rektor III UNP, juga terpilih atas pengalaman sebelumnya sebagai wakil dekan III FMIPA UNP. Begitu pula dengan Yasri, selaku wakil rektor IV karena dinilai telah berpengalaman sebagai Ketua Program Magister Manajemen, di Fakultas Ekonomi UNP. Apalagi, selama ini kedua sosok ini memiliki loyalitas kepada Rektor UNP.
Sekretaris Senat UNP, Sufyarma Marsidin menuturkan, ada empat pertimbangan dalam mementukan wakil rektor tersebut. Mulai dari kualitas, posisi yang tepat, pemerataan agar tidak fokus dari satu fakultas, dan kaderisasi kepemimpinan UNP ke depan. "Penentuan wakil rektor ini hak preogratif rektor. Namun senat tetap menyampaikan berbagai pertimbangan ke rektor," imbuhnya.
