Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum (Ketum) DPP Pro Jokowi (PROJO), Budi Arie Setiadi, meminta Polri dan TNI menumpas sampai tuntas kelompok teroris, termasuk kelompok yang melakukan aksi biadab di Desa Lemban Tongoa, Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng).

"Profesionalisme Polri dan TNI sedang diuji," ujar Budi di Jakarta, Minggu (29/11). Menurutnya, Indonesia tidak menolerir setiap tindakan bengis di luar batas kemanusiaan, apalagi terhadap saudara sebangsa.

"Dengan alasan dan dalih apapun tindakan di luar batas kemanusiaan seperti di Sigi harus dilawan. Tidak boleh ada di bumi Indonesia," ujarnya.

Dia menyatakan, PROJO mengutuk keras pembunuhan sadistis di Sigi. Tindakan intoleransi yang memunculkan pembunuhan empat orang anggota keluarga di Desa Lemban Tongoa, Sigi, pada Jumat pagi itu menunjukkan permasalahan berat.

Budi Arie menyebutkan, kejadian tersebut juga menunjukkan bahwa kelompok teroris masih bercokol sehingga harus dibasmi. Bangsa Indonesia tidak sekejam itu.

"Toleransi masih terjaga secara umum, tetapi tindakan kelompok kecil intoleran dapat merusak bangunan persatuan bangsa jika tidak segera diatasi," ujarnya.

Dia berpendapat, persatuan dan kesatuan bangsa adalah harga mati yang harus dijaga oleh segenap bangsa Indonesia. Kebersamaan adalah fondasi utama menuju kemajuan Indonesia.

Budi Arie memerintahkan segenap pengurus dan simpatisan PROJO di seluruh Indonesia untuk berupaya sekuat tenaga menjaga persatuan dan kesatuan di daerah masing-masing. Anggota PROJO harus melawan praktik-praktik intoleransi sesuai hukum dan tidak anarkistis.

"Ini bakti kita terhadap Indonesia, tunjukkan militansi dalam menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa," katanya.