Honolulu, Gatra.com - Lubang hitam yang fotonya pertama kali diterbitkan di seluruh dunia pada Rabu (10/4) lalu itu kini sudah punya nama. Nama baptisnya adalah "Powehi". Penamaannya diambil dari Kumulipo, nyanyian Hawaii pada abad ke-18 yang menggambarkan kisah penciptaan.
Sang penemu adalah Profesor Bahasa Hawaii di Universitas Hawaii di Hilo, Larry Kimura yang didukung oleh para astronom terlibat dalam proyek tersebut. "Sangat menakjubkan, bahwa kita sebagai orang Hawaai hari ini bisa terhubung akan identitas sejak dahulu kala," katanya dikutip dari CNN.
Ia menyebut bahwa penemuannya ini sebagaimana halnya dilantunkan dalam 2.102 baris Kumulipo. "ini membawa warisan berharga ini untuk kehidupan kita hari ini," tuturnya.
Baca juga : Pertama Kali dalam Sejarah, Foto Lubang Hitam!
Powehi tertangkap oleh 'Event Horizon Telescope'. Ada dua dari delapan teleskop yang digunakan untuk mengambil foto yang berlokasi di Hawaii tersebut. Penamaannya menyatukan dua istilah dari nyanyian. Yakni "Po", yang berarti sumber gelap yang mendalam dari ciptaan yang tak berkesudahan. Lalu "Wehi" (atau wehiwehi) yang berarti dihormati dengan hiasan.
"Sebuah kistimewaan untuk memberikan nama Hawaii dalam penamaan ilmiah pertama tentang lubang hitam. Ini sangat berarti bagi saya dan berarti juga bagi garis keturunan Hawaii saya yang berasal dari po," kata Kimura berbangga.
Lubang hitam supermasif dan bayangannya di pusat galaksi dikenal sebagai M87. Pernah difoto pada April 2017 lalu, tetapi hasilnya baru terungkap pada Rabu lalu.
Setidaknya lebih dari 200 peneliti terlibat dalam proyek ini. Mereka telah bekerja selama lebih dari satu dekade untuk menangkap gambar. Lalu Array teleskop mengumpulkan 5.000 triliun byte data selama dua minggu. Kemudian diproses melalui superkomputer, sehingga para ilmuwan dapat mengambil gambar.
Jessica Dempsey dari James Clerk Maxwell Telescope mengapresiasi penamaan itu. "Sebagai sebuah nama, Powehi sangat sempurna, karena ia memberikan kebenaran nyata tentang gambar lubang hitam yang kita lihat," katanya dalam sebuah video yang dirilis oleh Universitas Hawaii tentang penamaan tersebut.
