Home Ekonomi Secara Ideologis, Haluan Ekonomi Indonesia Tidak Akan Berubah

Secara Ideologis, Haluan Ekonomi Indonesia Tidak Akan Berubah

Jakarta, Gatra.com - Sempat muncul berbagai anggapan bahwa Indonesia secara ekonomi haluannya akan berubah ketika hasil pemilu diumumkan nanti. Namun, apakah Indonesia harus khawatir?

"Selama ini kekhawatiran dari berubahnya fokus interaksi ekonomi Indonesia berdasarkan pemimpin yang terpilih belum pernah berubah secara signifikan, karena secara ideologis sebenarnya presiden-presiden Indonesia tidak pernah memiliki perbedaan yang besar," ucap Direktur Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), Wahyu Trenggono ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta Pusat, Senin (15/4).

Menurutnya, perubahan besar dapat terjadi jika hanya pemimpin yang terpilih memiliki perbedaan ideologi yang cukup radikal, seperti misalkan terlalu condong ke liberalisme atau condong ke sosialisme.

Kemudian, sebagai upaya untuk memahami ancaman dan potensi investasi dari dan untuk suatu negara yang sering digembor-gemborkan oleh para tokoh politik, dimana masyarakat sering diberitahukan bahwa hubungan ekonomi Indonesia dengan negara lain berdampak secara riil terhadap kekayaan dan perumusan kebijakan negara,.

Wahyu menjelaskan bahwa sesungguhnya dampak riil dari investasi asing terhadap suatu negara merupakan omongan yang abstrak. Karena menurutnya, di era modern ini, investasi antar negara tidak lagi dilakukan oleh negaranya langsung, tetapi oleh para investor.

"Kalau sebelum tahun 1998, pada masa Orde Baru, utang negara itu langsung dilakukan kepada negara yang ingin kita hutangkan, sehingga negara yang meminjamkan uang bisa mendikte negara yang meminjam," ucap Wahyu.

Menurut Wahyu, aktivitas hutang piutang antar negara sekarang sudah tidak hanya mengandalkan interaksi antar pemerintah, investasi khususnya dalam bentuk SUN sudah dilakukan oleh para investor dan melalui lembaga-lembaga internasional..

Jadi, menurut Wahyu ketika ada seseorang yang menggembor-gemborkan bahwa permasalahan inti Indonesia adalah di hutang antar negara, secara data dan fakta Wahyu berani menjamin pendapat orang tersebut salah.

 

 

 

 

1215