Sleman, Gatra.com – Wacana people power selesai setelah rakyat menggunakan hak pilihnya hari ini. Wacana yang perlu digagas saat ini adalah mendinginkan suhu politik nasional.

Hal itu dikemukakan  Mahfud MD saat ditemui Gatra, Rabu (17/4). mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengakui terjadi polarisasi politik menjelang pemilihan presiden 2019. “Nggak ada itu people power. People power itu ya pemilu ini. Itu kan kekuatan rakyat. Kekuatan rakyat hari ini sudah selesai. Rakyat memberikan suaranya, itu people power yang sebenarnya,” katanya. 

Mahfud MD berencana menggagas mitigasi politik jika situasi nasional memanas pasca-pemungutan suara. “Melihat betapa ramai di medsos tentang ini, kami berpikir seumpama nanti suasana panas, kami akan mengadakan pertemuan,” ujar Mahfud.

Pertemuan itu, kata Mahfud, dapat berupa sarasehan yang mempertemukan pihak-pihak yang bersebrangan politik. “Semua bicara menumpahkan perasaanya, kemudian mencari jalan keluar bersama, lalu kita rukun lagi. Indonesia itu sebenarnya tidak sulit-sulit amat, asal tokoh-tokohnya sudah ketemu, selesai,”  ujarnya. 

“Kalau rakyat, saya rasa hari ini setelah nyoblos sudah tidak peduli. Nanti yang akan mulai ribut elitenya yang merasa kalah atau yang ingin mempertahankan kemenangannya. Itu nanti rame, ya tidak apa. Bagus kan.”

Mahfud menyatakan sudah mulai mengampanyekan pemilu damai sejak Oktober 2018. Bersama ustaz Yusuf Mansur dan mantan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, ia  mendeklarsasikan gerakan “Pilpres Ceria”.

“Kalau pemilu legislatif enggak begitu masalah. Agak tajam polarisasi itu kan di pilpres, sehingga kita tampil bahwa ini adalah pesta. Pesta tidak boleh menyusahkan,” kata Mahfud.

Reporter: Angga Haksoro