Home Politik Radhar Panca Dahana: Elit Sengaja Memelihara Konflik

Radhar Panca Dahana: Elit Sengaja Memelihara Konflik

Ciputat, Gatra.com - Budayawan Radhar Panca Dahana menyebut bahwa konflik yang mengakibatkan polarisasi di masyarakat sengaja dipelihara oleh para elit politik. Padahal bangsa Indonesia sudah ratusan tahun berjuang untuk memperkuat persatuan Indonesia.

"Kita harus memperbaiki itu semua, rakyat yang paling ahli memulihkan dirinya sendiri, itu terbukti berulangkali. Yang susah itu elit, justru mereka memelihara syak wasangka, dendam, curiga, sampai turun temurun," jelas Radhar saat ditemui Gatra.com di UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Senin (29/4).

Polarisasi yang dilakukan oleh para elit tersebut, menurut Radhar adalah pengkhianatan dari nilai-nilai norma dan moralitas yang berada di dalam dunia keadaban Bangsa Indonesia.

"Pertikaian semacam itu, yang sampai kepada perpecahan, mereka bukan memecah diri sendiri tapi juga memecah pengikutnya dalam arti lain memecah bangsanya sendiri, berarti dia mengkhianati bangsanya," ujar Radhar

Sementara bangsa Indonesia, oleh Radhar disebut telah ratusan tahun berjuang untuk memperkuat kesatuan dengan berbagai cara dan melindunginya dari ancaman eksternal tapi tiba-tiba ada elit dari internal justru merusak kesatuan tersebut.

"Mereka mengelabui masyarakat, mengubah cara berpikirnya, orientasinya, imajinya. Masyarakat akhirnya mengalami semacam delusi, apa yang dianggap benar walaupun tidak benar diamini secara buta," jelas Pendiri Perhimpunan Pengarang Indonesia ini.

Radhar menegaskan, kerusakan atau involusi kebudayaan terbukti dilakukan oleh para elit dan bukan rakyat jelata dimana rakyat mempertahankan kebudayaan tapi dihancurleburkan para elit. "Masyarakat kita kalau sudah memaafkan ya sudah, tapi para elit memafkaan tapi tidak mengampuni, hukum jalan terus. Kalau memaafkan ya memaafkan dong, cara-cara bersikap seperti itu bukan kebudayaan kita," jelas penulis Buku Menjadi Manusia Indonesia ini.

Namun kendati demikian, Radhar mengungkapkan optimismenya bahwa rakyat akan tetap bisa menjalankan kehidupan berbangsa. "Apapun yang dilakukan politikus, kehidupan berbangsa tetap berjalan, dan siapa yang menjalankan? Bukan elit, tapi rakyat jelata," pungkas panelis Debat Cawapres ini.

 

 

 

4743