Yerevan, Gatra.com - Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan mengatakan, Azerbaijan merencanakan “perang skala penuh” melawan Armenia. Pashinyan mengungkapkan dua hari setelah pertempuran kecil di perbatasan mereka yang menewaskan empat tentara Armenia.

AFP, Kamis (15/2) melaporkan, ketegangan antara dua negara tetangga Kaukasus itu tetap tinggi sejak Baku merebut kembali wilayah Nagorno-Karabakh yang berpenduduk Armenia, pada September lalu dalam serangan militer kilat.

“Analisis kami menunjukkan bahwa Azerbaijan ingin melancarkan aksi militer di beberapa bagian perbatasan dengan prospek mengubah eskalasi militer menjadi perang skala penuh melawan Armenia,” kata Pashinyan pada pertemuan pemerintah.

“Niat ini terbaca dalam semua pernyataan dan tindakan Azerbaijan,” tambahnya.

Yerevan khawatir Azerbaijan, yang semakin berani karena keberhasilannya di Karabakh, dapat menyerbu wilayah Armenia untuk membuat jembatan darat ke eksklave Nakhchivan.

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, yang memenangkan pemilu kembali bulan ini, mengatakan dalam pidato pelantikannya pada hari Rabu bahwa Armenia, bukan Azerbaijan, yang memiliki klaim teritorial yang belum terselesaikan.

“Kami tidak memiliki klaim teritorial terhadap Armenia. Dan mereka harus melepaskan klaim mereka. Berbicara kepada kami dalam bahasa pemerasan akan sangat merugikan mereka,” katanya.

Pashinyan dan Aliyev sebelumnya mengatakan perjanjian perdamaian bisa saja ditandatangani pada akhir tahun lalu, namun pembicaraan perdamaian yang dimediasi secara internasional gagal menghasilkan terobosan.

Pada hari Selasa, kedua belah pihak saling menuduh melepaskan tembakan di perbatasan mereka yang bergejolak, dalam pertempuran kecil yang menurut Armenia menyebabkan empat tentaranya tewas.