Home Gaya Hidup Intel-intel Trauma dalam Pentas Teater Terjal UGM

Intel-intel Trauma dalam Pentas Teater Terjal UGM

Sleman, Gatra.com - Suara nyaring aktor dan entakan bergema di Auditorium Purbatjaraka Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM), pada Sabtu (4/5) malam.

Baku dialog dan gema itu adalah bagian dari aksi panggung pertunjukan teater 'Satu Kursi Tiga Penghuni' yang dipentaskan para mahasiswa dari kelompok Teater Terjal, unit kegiatan mahasiswa FIB UGM.

'Satu Kursi Tiga Penghuni' menampilkan tiga sosok yang saling bercerita di atas panggung. Dialog di antara mereka menyingkap masa lalu dan pengalaman mereka sebagai seorang agen intelijen.

Ketiga sosok tersebut adalah agen Netherlands East Indies Forces Intelligence Service (NEFIS), badan intelijen Belanda saat Agresi Militer I.

Salah satu aktor Bagus Aric mengatakan, NEFIS lahir pada masa revolusi kemerdekaan di Indonesia. “NEFIS berdiri karena Belanda tidak ikhlas meninggalkan Indonesia dan ingin menguasai kembali,” tutur Aric.

Namun, pentas ini berusaha lebih menyorot aspek sosiologis dan psikologis para intel. “Kami menguak agen intelijen sebagai manusia biasa,” ujar Lutfi Dwi Kurniawan, sutradara pementasan ini.

Pentas ini ingin menunjukkan sisi traumatis para intel. Sisi traumatis itu ditampilkan melalui dialog-dialog para aktor yang menceritakan pengalaman mereka membunuh orang-orang terdekat. Lutfi ingin pentas ini menguak kisah intel sebagai orang-orang yang dirahasiakan.

Menurut Lutfi, pentas teater ini hendak melawan proses berteater yang konservatif. Karena itu, pentas ini tidak punya definisi genre tertentu. “Kami tidak ingin menuju genre tertentu dan sebenarnya teater bisa dibawa ke genre manapun,” ujarnya.

Penonton pun mengapresiasi pertunjukan yang diangkat dari naskah susunan tim Teater Terjal bersama alumni mereka. “Salah satu pertunjukan teater yang tanpa cela, hampir tak kelihatan improvisasinya,” komentar Nashruloh, salah satu penonton.

Penampilan Teater Terjal di UGM menjadi pertunjukan pertama dari rangkaian pentas mereka. Teater Terjal akan memanggungkan lakon ini hingga 3 Agustus nanti di Purwokerto dan Salatiga, Jawa Tengah.

Reporter: Abilawa Ihsan

 

1609