Home Kesehatan IDI: Kelelahan Bukan Penyebab Utama Kematian Petugas KPPS

IDI: Kelelahan Bukan Penyebab Utama Kematian Petugas KPPS

Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M. Faqih menegaskan, kelelahan bukan menjadi penyebab utama kematian petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Hingga kini, dilaporkan 456 petugas KPPS meninggal saat penghitungan suara Pemilu 2019, serta 4.310 petugas masih dirawat di rumah sakit. 

Daeng menjelaskan, IDI sendiri telah melakukan penelitian medis atas tragedi yang menelan banyak korban jiwa itu. Pihaknya memaparkan bahwa kelelahan bukan menjadi faktor utama, melainkan faktor pemicu.

"(Ada faktor) baik itu yang memicu maupun yang memperberat penyakit tertentu. Penyakitnya itu yang memperberat, bukan kelelahannya. Misalnya dia lelah, campur faktor yang lain, (sehingga) terjadi gangguan lain, misalnya gagal jantung," jelas Daeng di Gedung IDI, Jakarta Pusat, Senin (13/5).

Baca Juga: Kemenkes Tuntaskan Investigasi Kematian Petugas KPPS

Daeng sendiri enggan berspekulasi lebih lanjut soal faktor kematian petugas KPPS, termasuk masalah kelalaian atau pelayanan rumah sakit.

"Sekarang kan rumah sakit sudah ada standar JKN (Jaminan Kesehatan Nasional). Standar JKN harus ada akreditasi dan lainnya. Faktor kematian tuh banyak, ada yang karena penyakitnya, cepat atau lambat penanganannya, karena ilmu medis atau menjurus ke kelalaian," kata Daeng.

Baca Juga: Ini Laporan Hasil Investigasi Kematian Petugas KPPS di Empat Provinsi

Jika ditemukan adanya keterlambatan dalam menangani pasien oleh pihak rumah sakit, Daeng menyebut itu bukan dalam konteks Pemilu 2019, namun pelayanan kesehatan.

"Kalau dalam konteks pemilu ini banyak faktor, yang menyebabkan kejadian ini. Kelelahan adalah faktor yang men-triggered (memicunya)," papar Daeng.

Daeng menambahkan, data meninggalnya petugas KPPS itu merupakan data yang tercatat di rumah sakit. Ia meyakini masih banyak petugas wafat atau sakit yang tak terdaftar karena tidak dibawa ke rumah sakit.

489