Home Politik Menkumham Bakal Ganti Semua Pejabat di Lapas Narkoba Langkat

Menkumham Bakal Ganti Semua Pejabat di Lapas Narkoba Langkat

Medan, Gatra.com - Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (HAM), Yasonna Laoly mengunjungi Lapas Narkotika Kelas III di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Sabtu (18/5).

Menteri asal PDIP itu kecewa dengan anak buahnya di lapas yang tidak mengindahkan instruksinya. Agar lapas steril dari segala perbuatan yang melanggar aturan, seluruh petugas Lapas dinonaktifkan. "Hari ini sudah nonaktif. Bukan hanya kalapas karutan, semua yang ada disini. Karena saya sudah dengar masalah tadi, seperti pungli dan lain lain. Semu akan diganti," ujar Yasonna.

Baca Juga: Kapoldasu Ultimatum Napi yang Kabur Segera Serahkan Diri

Pergantian sesegera mungkin dilakukan untuk mengantikan Kalapas Bachtiar Sitepu dan pegawai lainnya. Selain itu dia juga melarang para pengurus yang dinonaktifkan masuk ke dalam lapas. "Ini orang berbahaya kalau dimasukkan ke situ Lapas. Penyakit," ujar Yasonna.

Mengenai adanya 21 tuntutan para napi seperti banyaknya pungli, kekerasan, ketidak adilan remisi, hingga Pembebasan Bersyarat (PB) yang tidak dipenuhi, Yasonna Laoly secara bertahap akan menindaklanjutinya.

"Soal koperasi yang harus kita buat, soal air dan kita baru ada dua sumur bor. Terus PB nya kapan dia mulai bebas. Kita sudah punya remisi sistem online hanya ini harus betul betul diperhatikan, Dirjen pengiriman elektronik dari sini ke Jakarta harus betul betul online," katanya.

Terkait dengan banyaknya napi yang memegang handphone bahkan sempat memvideokan proses kericuhan hingga viral di medsos, Yasonna menyebut sebagai bentuk bobroknya mental pengurus Lapas.

Baca Juga: Polisi Lakukan Pencarian Napi Lapas Narkotika yang Kabur di Langkat

"Makanya semua mereka ini pengurus lapas dibuang, perbuatan itu tidak bisa dilakukan. Dari dulu kita katakan bersihkan tetapi mental pegawainya sudah begitu. Sudah rusak dah. Sekarang harus keras. Dari dulu sudah keras tetapi masih ada permasalahan yang berulang ya makanya ini pelajaran," ujarnya.

Yasona menyebut kekerasan terjadi karena ada kekerasan yang dilakukan sipir penjara saat melakukan penggeledahan narkoba. "Memang itu penemuan narkoba harus ditindaklanjuti itu benar, yang tidak benar adalah perbuatan yang eksessif untuk memaksa siapa saja hingga menyebabkan penganiayaan. Dilihat warga binaan dan menimbulkan emosi yang sangat mendalam," tuturnya.

Baca Juga: Polrestabes Medan Amakan Dua Napi Kabur

Saat ini posisi Kalapas Narkoba Langkat di isi M Tavip yang sebelumnya menjabat Kepala Bidang Pembinaan Bimbingan dan Teknologi Informasi Kemenkumham Sumut. Sementar, untuk update napi yang berhasil diamankan, data terbaru dari Kakanwil Kemenkumham Sumut menyebut sudah ada 113 napi yang diamankan dari 176 napi yang kabur, sementara 63 lainnya masih dalam pengejaran.

Reporter : Putra TJ

550