Jakarta, Gatra.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), menindaklanjuti hasil pantauan tim pencari fakta, terkait meninggalnya ratusan petugas KPPS dan ribuan orang yang mengalami sakit pasca Pemilu 2019.

Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik mengatakan, dalam masa kerja tim di lapangan, digunakan sample daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten dan DKI, karena keterbatasan waktu dan sumber daya manusia.

"Tim ini dipimpin oleh Komisioner Komnas HAM, Hairansyah, yang melakukan sebatas observasi lapangan, untuk meminta keterangan dari korban ataupun keluarga," katanya saat ditemui di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (21/5).

Menurut hasil obesrvasi tersebut, pihak Komnas HAM memang tidak menemukan adanya indikasi pidana dari meninggalnya petugas KPPS. 

Disinyalir, penyebab kematian petugas KPPS ini akibat dari faktor kelelahan karena proses Pemilu 2019 yang panjang.

Baca Juga: Komnas HAM Akan Investigasi Kasus Meninggalnya Petugas Pemilu

"Kami tidak menemukan ada intimidasi dan kekerasan. Jadi memang sudah ada penyakit dari awal. Ditambah beban tugas dan pekerjaan yang tinggi, sehingga menyebabkan kelelahan yang sangat yang menyebabkan kematian," katanya.

Taufan menambahkan, tanpa pemenuhan hak hidup, hak asasi manusia lain, keberhasilan pemilu tidak memiliki makna apa pun. Sehingga dalam penyelenggaraan pemilu ke depannya, negara memiliki kewajiban tinggi untuk mencegah dan memulihkan peristiwa hilangnya hak untuk hidup seseorang.