Home Politik Beredar Selebaran Bakal Blokade Jembatan Suramadu, TNI-Polri Perketat Pos Penjagaan

Beredar Selebaran Bakal Blokade Jembatan Suramadu, TNI-Polri Perketat Pos Penjagaan

Surabaya, Gatra.com- Kondisi jembatan Nasional Surabaya-Madura (Suramadu) sampai saat ini masih dalam penjagaan ketat oleh tim gabungan TNI-Polri. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya warga Madura yang bakal mengikuti lanjutan aksi Massa 22 Mei di Jakarta.

Berdasarkan pantauan di lapangan, dari Rabu (22/5) sekitar pukul 20.00 WIB sampai Kamis (23/5) dini hari, tak satupun tim gabungan menghentikan kendaraan atau mobil mencurigakan yang melewati jembatan nasional Suramadu.

Kompol Nur Suhud, Kapolsek Asemrowo sekaligus perwira pengendali tim gabungan TNI dan Polri yang bertugas menjaga Jembatan Nasional Surmadu, mengatakan ada 37 personel, terdiri dari 27 anggota Polri dan 10 anggota TNI yang siap siaga ditempat tersebut.

Saat ditanya apakah ada massa yang memblokade Suramadu, sebagaimana dalam surat yang dilayangkan oleh beberapa ulama Madura lantaran tidak diperkenankan mengikuti Massa 22 Mei, Suhud menjawab hingga kini, Rabu (22/5) massa yang dimaksud tidak ada samasekali.

"Sampai saat ini belum ada. Mudah-mudahan itu tidak ada. Karena itu akan sangat mengganggu aktifitas masyarakat," katanya saat ditemui gatra.com di pos penjagaan di jembatan Nasional Suramadu.

Ia menghimbau kepada masyarakat, daripada mengikuti pergerakan massa 22 Mei ke Jakarta, lebih baik ikut berpartisipasi dan bekerjasama menjaga keamanan di lingkungan Surabaya-Madura dan seluruh Jawa Timur.

"Supaya tetap kondusif, sejuk dan guyub. Semuanya tetap menjalankan pekerjaan sesuai profesi masing-masing," ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa sasaran operasi tim gabungan ini untuk merazia barang-barang larangan seperti senjata tajam, bahan peledak dan narkoba.

Sementara pamenwasda (Perwira menengah pengawas daerah), Esti S. Oetami mengatakan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan kepolisian yang ada di Madura jika ada kendaraan atau kelompok-kelompok yang membawa senjata tajam.

"Kami tetap siap menghadapi ancaman apapun. TNI dan Polri siap menjaga Surabaya," jelasnya saat ditemui di pos penjagaan tim gabungan di Jembatan Suramadu," kata Esti.

Untuk diketahui, sebelumnya ulama Madura mengancam akan menutup Jembatan Suramadu bila massa dari Madura yang pergi ke Jakarta tidak diperkenankan oleh aparat keamanan.

Ancaman tersebut muncul dari Forum Ulama dan Habaib Madura melalui selebaran yang beredar di masyarakat. Selebaran itu ditandatangani Habib Faishol Fad'aq, Kiai Abdulloh Khon Thobroniy, Kiai Faurok Alawi, Kiai Ali Karrar Shinhaji dan Kiai Jurjis Muzzammil.

683