Home Ekonomi Karantina Pertanian Ekspor Bulu Bebek Senilai Puluhan Milyar ke Vietnam

Karantina Pertanian Ekspor Bulu Bebek Senilai Puluhan Milyar ke Vietnam

Jakarta, Gatra.com - Karantina Pertanian Tanjung Priok melepas sebelas komoditas ekspor dari tujuh perusahaan eksportir ke Timur Tengah dan Asia Timur. 

"Nilai ekspor sebelas komoditas tersebut bervariasi, antara Rp54,9 miliar sampai dengan Rp88,2 juta," kata Kepala Karantina Pertanian Tanjung Priok Purwo Widiarto di depo PT Segara Pacific Maju, Jakarta, Kamis (23/5).

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil mengatakan banyak komoditas pertanian yang dapat diekspor ke luar negeri. Sebagian komoditas ekspor ini sangat tidak biasa, seperti bulu bebek dan arang. 

Sebelas komoditas tersebut adalah kopra, kapulaga, kayu manis, damar batu, arang, kayu cedar, tanaman hias, sabut kelapa, dagang ayam olahan, bulu bebek, dan tulang sapi cacah (cattle bone girst/CBG).

"Semua boleh ambil peran bagaimana kita meningkatkan ekspor pertanian ke luar negeri. Apalagi yg komoditasnya tidak biasa," ujarnya.

 

Berikut ini merupakan nilai, volume, dan tujuan ekspor kesebalas komoditas tersebut :

1. Kopra sebanyak 177,3 ton senilai Rp2,1 miliar dengan tujuan India, Bangladesh, dan Pakistan.

2. Kapulaga sebanyak 56 ton senilai Rp2,2 miliar dengan tujuan Vietnam.

3. Kayu manis sebanyak 88,1 ton senilai Rp 3,9 miliar dengan tujuan Thailand, Vietnam, Singapura, dan Hongkong.

4. Damar batu sebanyak 49,05 ton senilai Rp. 755,3 juta dengan tujuan Tiongkok, Bangladesh, Pakistan, Vietnam, India, Thailandm Yaman, dan Arab Saudi.

5. Arang sebanyak 5,2 ton senilai Rp. 88,2 juta dengan tujuan Kuwait dan Turki.

6. Kayu cedar sebanyak 40,2 ton senilai Rp. 284,3 juta dengan tujuan Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Tiongkok.

7. Tanaman hias (dracaena) sebanyak 9,078ton senilai Rp. 127 juta dengan tujuan Korea Selatan.

8. Sabut kelapa sebanyak 58,1 ton senilai Rp690 juta tujuan Tiongkok.

9. Daging ayam olahan sebanyak 16,6 ton senilai Rp 362 juta tujuan Timor Leste.

10. Bulu Bebek sebanyak 15,7 ton senilai Rp54,9 miliar dengan tujuan Vietnam.

11. Tulang sapi cacah sebanyak 126 ton senilai Rp876,7 juta dengan tujuan Jepang.

 

 

"Pengembangan komoditas unggulam diarahkan utkuk tujuan ekspor. Sektnr pertanian memiliki peran strategis bagi keberlangsungan hidup manusia," ujar Purwo.

 

 

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil menjelaskan pihaknya memiliki empat strategi dalam mengakselerasi ekspor komoditas pertanian, yaitu meningkatkan jumlah eksportir, mendiversifikasi produk, meningkatkan frekuensi pengiriman, dan meningkatkan volume.

 

 

Melalui kegiatan ini, Ali mengaku ingin menunjukkan bahwa banyak komoditas pertanian yang dapat diekspor. "Hari ini hanya menyampaikan agar yang lain bisa tergugah, ternyata kita bisa mengekspor," tuturnya

 

 

"Semua boleh ambil peran bagaimana kita meningkatkan ekspor pertanian ke luar negeri. Apalagi yg komoditasnya tidak biasa," ujarnya.

 

 

Reporter : Syah Deva Ammurabi

 

1707