Home Internasional FedEx Alihkan Pengiriman Dokumen Milik Huawei ke Amerika Tanpa Izin

FedEx Alihkan Pengiriman Dokumen Milik Huawei ke Amerika Tanpa Izin

Hong Kong, Gatra.com - Produsen telekomunikasi Cina, Huawei, mempertimbangkan kembali hubungannya dengan FedEx Corp setelah perusahaan pengiriman paket tersebut secara tidak jelas, mengalihkan dua paket yang ditujukan untuk alamat Huawei di Asia ke Amerika Serikat dan mengubah pengirimannya.

Dilansir Reuters, berdasarkan laporan, FedEx mengalihkan dua paket yang dikirim dari Jepang dan ditujukan ke Huawei di Cina ke Amerika Serikat. Mereka juga berusaha untuk mengalihkan dua paket lainnya yang dikirim dari Vietnam ke kantor Huawei di tempat lain di Asia, semuanya tanpa otorisasi.

Pihak Huawei menolak menjelaskan mengapa beberapa paket miliknya itu dialihkan. Tidak ada bukti bahwa insiden tersebut terkait dengan langkah pemerintah AS untuk menempatkan Huawei dan afiliasinya pada daftar hitam dalam perdagangan. Selain itu juga melarang perusahaan AS melakukan bisnis dengan Huawei dengan alasan keamanan.

Baca Juga: Setelah Huawei, AS Pertimbangkan Masukkan Hikvision dalam Daftar Hitam

"Baru-baru ini dokumen komersial penting yang dikirim melalui FedEx tidak dikirim ke tujuan, malah dialihkan, atau diminta untuk dialihkan. Kami sekarang harus meninjau logistik dan mendokumentasikan persyaratan dukungan pengiriman sebagai akibat langsung dari insiden ini. FedEx di Amerika Serikat merusak kepercayaan kami," ujar juru bicara Huawei, Joe Kelly, Senin (27/5).

Juru bicara FedEx, Maury Donahue, mengatakan bahwa paket-paket itu salah diartikan. Dia mengklaim FedEx tidak mengalihkannya, tidak ada kepentingan oleh pihak lain mana pun. "Ini adalah masalah yang terisolasi pada sejumlah kecil paket. Kami mengetahui semua pengiriman yang bermasalah dan bekerja secara langsung dengan pelanggan kami untuk mengembalikan paket mereka," sebutnya.

Menurut Huawei, perwakilan layanan pelanggan FedEx di Vietnam menjawab pertanyaan mereka ketika dua paketnya tidak datang tepat waktu. "Harap diperhatikan bahwa FDX SG menerima pemberitahuan dari FDX AS untuk menahan dan mengembalikan paket ke AS. Oleh karena itu, pengiriman tidak dikirimkan ke penerima dan sekarang ditahan di stasiun FDX,” ujar perwakilan tersebut dalam sebuah email.

Baca Juga: Jepang Batasi Kepemilikan Asing pada Sektor IT

Departemen Perdagangan AS enggan berkomentar tentang insiden tersebut. Huawei juga diindikasikan masuk ke dalam dartar entitas, di mana hal ini dapat mencegahnya membeli barang tertentu dari perusahaan AS tanpa persetujuan pemerintah AS.

Sebelumnya, Amerika Serikat meyakini Huawei, sebagai pembuat jaringan telekomunikasi terbesar di dunia dan menciptakan jaringan 5G, dapat menjadi ancaman spionase yang potensial. Padahal, Huawei berulang kali membantah bahwa teknologi mereka tidak dikendalikan oleh pemerintah Cina, militer, atau dinas intelijen.

Imbas dari masalah ini adalah perang dagang makin meruncing antara dua negara ekonomi terbesar dunia tersebut.

 

 

 

605