Home Internasional Setelah Huawei, AS Pertimbangkan Masukkan Hikvision dalam Daftar Hitam

Setelah Huawei, AS Pertimbangkan Masukkan Hikvision dalam Daftar Hitam

Shanghai, Gatra.com - Pemerintah Amerika (AS) akan mempertimbangkan menjatuhkan sanksi kepada Hikvision seperti yang dilakukannya terhadap Huawei. Hikvision merupakan perusahaan kamera pengawas. Reuters, Rabu (22/5), mewartakan, kejadian ini dikhawatirkan semakin memperuncing pertikaian dagang antara AS dan China.

Sanksi tersebut akan membatasi kemampuan Hikvision dalam membeli teknologi dari perusahaan AS karena membutuhkan izin pemerintah untuk memasok komponen ke perusahaan Tiongkok tersebut, sebagaimana dilaporkan New York Times pada Selasa (21/5).

AS memasukkan Huawei dalam daftar hitam minggu lalu, secara efektif melarang perusahaan AS berbisnis dengan perusahaan pembuatan jaringan telekomunikasi terbesar di dunia tersebut. Namun, Presiden AS, Donald Trump memberi kelonggaran yakni mengizinkan Huwawei membeli barang dari AS hingga 19 Agustus untuk menimalisir gangguan pada pelanggan.

Eksekutif Huawei dan Hikvision menegaskan mereka tetap mendapat komponen tanpa bantuan dari AS. “Bahkan, jika AS berhenti menjualnya pada kami, kami akan mengatasinya melalui pemasok lain,” ujar seorang eksekutif Hikvision yang tak ingin disebutkan namanya.

“Cip yang digunakan Hikvision sangatlah komersil dan kebanyakan pemasoknya berasal dari Tiongkok,” ungkapnya. Ia menambahkan, perusahaannya belum mendapat kabar mengenai daftar hitam tersebut.

Sementara Gedung Putih enggan berkomentar mengenai persoalan ini. Adapun Hikvision dengan nilai pasar lebih dari US$37 miliar mengklaim diri sebagai pembuat jaringan kamera pengawas terbesar di dunia.

Produknya tersebar di sejumlah tempat umum di Tiongkok dan bermarkas di Hangzhou, salah stu kota terkaya di Tiongkok. Hikvision menjual produk sirtkuit TV, kamera lalu lintas dan termal, serta pesawat tanpa awak (UAV).

Kementerian Luar Negeri Tiongkok mendesak AS agar memberikan lingkungan yang adil bagi perusahaan-perusahaan Tiongkok, saat AS menebar ancaman memasukkan Hikvision ke dalam daftar hitam.

Analis Jefferies, Rex Wu mengatakan, AS hanya berkontribusi sebesar 5% penjualan Hikvision. “Sebagian besar produk AI [kecerdasan buatan] dijual kepeda pemerintah, BUMN, dan swasta di Tiongkok. Perusahaan ini mampu mendapatkan Graphics Processing Unit (GPU) melalui distributor lokal,” ungkapnya.

Hikvision bersama dengan Dahua secara spesifik tercatat dalam surat kepada penasihat Presiden AS Donald Trump, yang ditandatangani 40 anggota parlemen, yang mendesak adanya pengetatan kontrol.

500

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR