Jakarta, Gatra.com - Mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, Mayjen TNI Kivlan Zen sempat bercerita dengan bekas sopir pribadinya, Amri bahwa dirinya ingin memiliki senjata api (Senpi). Tujuan dari kepemilikan senjata hanya untuk berburu babi liar yang berada di sekitar rumah Kivlan, kawasan Gunung Sindur. 

Hal ini disampaikan kuasa hukum Kivlan Zen, Djuju Purwantoro di Polda Metro Jaya, Kamis, (30/5). "Pak Kivlan pernah ngomong sama supirnya itu. Mungkin sambil ngobrol-ngobrol. Ini kita buru babinya ini. Kita perlu senjata untuk berburu. Mungkin kita perlu senjata itu. Sebenarnya itu saja kaitannya. Dan mungkin dicarilah senjata itu untuk berburu," kata Djuju. 

Obrolan seputar babi dan senjata api diperkirakan terjadi dua sampai tiga minggu yang lalu. Hanya, tegas Djuju, hingga detik ini kliennya tersebut tidak pernah memegang senpi. 

"Engga, kalau itu ngobrol. Ini ada babi nih, diburu, kalau berburu pakai senjata berburu maksudnya gitu. Tapi senjatanya sendiri Pak Kivlan gak pernah megang sampai sekarang. Pak Kivlan hanya bicara. Kayaknya kita perlu senjata untuk berburu. Babinya memang banyak sekali di sana. Babi liar," ujar Djuju.

Sebelumnya Kivlan telah diperiksa oleh penyidik di Polda Metro Jaya sebagai tersangka kasus dugaan kepemilikan senjata api sejak kemarin (30/5) sore sekitar pukul 16.00 WIB. Saat ini Kivlan dikabarkan masih ada di Polda Metro Jaya. Info terbaru, melalui salah satu kuasa hukumnya, Suta Widhya, Kivlan Zen akan segera ditahan di Rutan Guntur selama 20 hari.