Home Ekonomi AP II Tekan Biaya Operasional Akibat Pendapatan Minim

AP II Tekan Biaya Operasional Akibat Pendapatan Minim

Deli Serdang, Gatra.com - Angkasa Pura II terpaksa melakukan penghematan biaya operasional. Hal ini menyusul menurunnya pendapatan dari Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA).

Manager Airpot Operation dan Service AP II, Tri Adhianto Hendro mengaku sejak awal Januari 2019 pendapatan AP II dari Bandar Udara (Bandara) KNIA menurun drastis. Di mana, jumlah penumpang ikut mem mempengaruhi pendapatan secara keseluruhan.

Tri menyebut pendapatan yang diterima AP II dari KNIA berasal dari beberapa pos kegiatan seperti sewa tempat kepada pihak ketiga atau tenant, airpot tax, cargo, parkir pesawat, parkir kendaraan roda dua dan empat.

Baca Juga: Pengusaha di Bandara Silangit Kurangi Tenaga Kerja

"Airpot tax itu Rp100 ribu per penumpang. Sementara penumpang jumlahnya turun drastis hingga 25 %. Akibat penurunan penumpang, penerbangan jumlahnya ikut turun, jumlah pesawat parkir berkurang, kendaraan roda dua dan empat juga berkurang yang datang. Saya tidak ingat secara pasti berapa pendapatan yang berkurang, karena itu ada di bagian keuangan perhitungannya, yang pasti jumlahnya miliaran rupiah," katanya di Bandara KNIA, Deli Serdang, Minggu (2/6).

Dengan berkurangnya jumlah pendapatan, Tri mengaku upaya yang mereka lakukan adalah penghematan operasional atau rasionalisasi kegiatan. "Sederhananya begini, dulu pendapatan Rp2 juta, pengeluaran untuk operasional Rp1 juta. Sekarang dengan pendapatan Rp1 juta, tentu biaya operasional ditekan supaya dibawah satu juta," urainya.

Baca Juga: Penumpang KNIA Turun di Puncak Arus Mudik

Menurutnya, AC dan lampu tidak lagi menyala 24 jam seperti beberapa waktu lalu. Setelah penerbangan terakhir, AC dan lampu mulai dipadamkan sebagian. Selain itu, misalkan ada yang rehab gedung ditunda. "Itu cara penghematannya biaya operasional juga kita tekan, cuma tidak sampai mengurangi kualitas pelayanan kepada calon penumpang," urainya.

Seperti diketahui sejak Januari 2019 lalu harga tiket pesawat mengalami lonjakan yang luar biasa. Hal tersebut berakibat terhadap jumlah penumpang, sampai hari ini belum ada solusi dari pemerintah untuk menekan harga tiket pesawat yang begitu mahal.

Reporter : Putra TJ

522