Home Gaya Hidup Makanan Indonesia Berlimpah, Kemenpar Kesulitan Tetapkan Ikon Kuliner Nasional

Makanan Indonesia Berlimpah, Kemenpar Kesulitan Tetapkan Ikon Kuliner Nasional

Jakarta, Gatra.com - Perdebatan panjang mewarnai penetapan soto, rendang, nasi goreng, sate, dan gado-gado sebagao kuliner nasional (national food). Kelima kuliner ini menjadi ikon Indonesia dalam kancah global dari ribuan jenis kuliner nasional lainnya. 

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Indonesia tidak seperti negara lain yang hanya memiliki satu ikon kuliner nasional. Seperti Sushi dari Jepang dan Tom Yam dari Thailand. 

"Indonesia terlalu banyak sampai akhirnya kita baru sadar tidak punya kuliner nasional, tidak punya destinasi kuliner, dan restoran sekelas dunia. Akhirnya tahun lalu Kemenpar menetapkan lima kuliner nasional Indonesia itu," kata Arief Yahya di Jakarta, Selasa (11/6).

Tak hanya ikon kuliner nasional, pemerintah telah menetapkan lima destinasi wisata kuliner di Indonesia yakni Bali, Bandung dan Joglosemar (Jogja, Solo dan Semarang). Kelima ikon kuliner di lima destinasi ini juga memiliki karakter dan perbedaan yang mencolok. 

"Joglosemar karakternya beda dengan Bandung yang punya banyak pengusaha milenial. Jadi treatment-nya beda tapi metodenya sama. Kemenpar sudah membentuk tim percepatan di Bandung. Joglosemar juga sudah disentuh, jadi sekarang kita percaya diri saja dengan potensi kuliner ini," ungkap Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Kuliner dan Belanja Kemenpar, Vita Datau.

Kemenpar  mengupayakan Ubud di Kabupaten Gianyar, Bali, sebagai destinasi wisata gastronomi dunia sesuai standar dan sertifikasi yang dikeluarkan dari United Nation World Tourism Organization (UNWTO).

UNWTO tengah melakukan kunjungan tim untuk menilai kelayakan Ubud menjadi destinasi gastronomi global. Jika berhasil, Indonesia akan punya destinasi gastronomi pertama yang diakui dunia.

 

 

265