Home Internasional Istri PM Israel Mengaku Gunakan Uang Negara untuk Katering Pribadi

Istri PM Israel Mengaku Gunakan Uang Negara untuk Katering Pribadi

Yerusalem, Gatra.com - Istri Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, Sara Netanyahu mengakui telah melakukan penyalahgunaan dana publik. Dia  meminta pengadilan Yerusalem untuk menyetujui tawaran pembelaan hukum atas kasus yang menderanya tersebut. 

Sara Netanyahu awalnya didakwa pada Juni 2018 dengan penipuan dan pelanggaran kepercayaan publik karena menyalahgunakan dana negara membayar makanan katering seharga USD100.000. Dia berdalih, tidak ada koki yang tersedia di kediaman resmi perdana menteri.

Dilansir dari Aljazeera, dalam dakwaan yang telah dirubah, Sara Netanyahu mengaku bersalah karena mengeksploitasi kesalahan orang lain dan membayar denda ditambah dengan kompensasi, tetapi tuduhan korupsi terhadapnya akan dibatalkan.

Di sebuah ruangan kecil di pengadilan Jerusalem, Sara Netanyahu mengatakan kepada hakim bahwa dia mengetahui tuduhan itu. Pengacaranya dan seorang jaksa penuntut meminta Hakim Avital Chen untuk menerima kesepakatan itu.

"Adalah benar dan pantas bagi kepentingan publik untuk mengakhiri kasus ini." kata Jaksa Erez Padan, Minggu (16/6).

" jaksa Penuntut umum sadar tidak ada korelasi penuh antara jumlah (yang disetujui untuk dibayar oleh Sara) dan pelanggaran pidana, sebab dalam kerangka prosedur hukum, korelasi penuh tidak wajib," tambah Padan.

Kementerian kehakiman mengatakan bahwa di bawah kesepakatan itu, Netanyahu akan didenda 10.000 shekel atau sejumlah 2.800 USD dan mengembalikan ke negara sebanyak 45.000 shekel atau sejumlah 12.500 USD.

Kendati hanya membayar denda, Pengacara Sara Netanyahu Yossi Cohen mengatakan kepada pengadilan bahwa kliennya telah dihukum berat oleh media.

"Empat tahun kebocoran dan penghinaan yang buruk merupakan hukuman yang tidak manusiawi, tidak ada orang lain yang bisa bertahan dalam hal ini, wanita ini terbuat dari baja," kata Cohen dilansir dari kantor berita AFP.

Selain itu, Sara juga menghadapi tuduhan penganiayaan staf. Pada 2016, pengadilan memberikan ganti rugi sekitar USD 47.000 kepada mantan pembantu rumah tangga yang menuduh pasangan itu berulang kali melakukan pelecehan di tempat kerja.

Secara terpisah, Perdana Menteri Netanyahu akan menghadapi kemungkinan tuduhan atas penyuapan, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan publik.

Netanyahu dilaporkan mencari undang-undang yang akan membuatnya mendapatkan kekebalan.

Netanyahu siap untuk dipilih kembali pada pemilihan 17 September, pemilihan kedua yang diadakan tahun ini setelah dia tidak dapat membentuk koalisi setelah pemungutan suara April lalu.

250