Home Ekonomi Toko Oleh-Oleh Terancam Bangkrut Karena Kenaikan Tarif Kargo Udara

Toko Oleh-Oleh Terancam Bangkrut Karena Kenaikan Tarif Kargo Udara

Jakarta, Gatra.com - Perusahaan jasa pengiriman ekspres, pos dan logistik mengalami kerugian setelah terbitnya kenaikan tarif Surat Muatan Udara (SMU).  

Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) mengungkapkan penurunan pemasukan bisa mencapai 40-60% setiap harinya. 

"Perusahaan saya (PT. Rush Cargo Nusantara) saja tercatat sejak berlakunya aturan ini di 2018 mengalami tingkat penurunan pemasukan lebih dari 60%," ucap Ketua Bidang Transportasi & Infrastruktur Asperindo, Hari Sugiandhi ketika dihubungi Gatra.com, Selasa (18/6).

Beberapa perusahaan, sambung Hari, terpaksa gulung tikar karena tidak bisa bertahan dan kehabisan pelanggan. 

"Bahkan kemarin sesuai laporan kami sampai ada sekitar enam perusahaan anggota Asperindo gulung tikar. Karena memang bisnis ini sudah mulai tidak eksis lagi," tambah Hari.

Kenaikan tarif SMU ini juga memukul penjual oleh-oleh, baik di dalam maupun di luar bandara. Asperindo menerima banyak laporan toko oleh-oleh ini segera gulung tikar.

"Ya percuma, orang-orang berpikir kalau beli oleh-oleh mau ditaruh dimana? Sekarang mereka gak laku, buat apa dibawa? Nambah bagasi, harus bayar lagi," tambahnya.

 

429