Home Internasional Permintaan Libra Naik, Bitcoin Melonjak Lewati US$13.000

Permintaan Libra Naik, Bitcoin Melonjak Lewati US$13.000

New York City, Gatra.com - Bitcoin melonjak ke level tertinggi selama 18 bulan ini, pada perdagangan terakhir Rabu (Kamis pagi WIB). Pasalnya, investor mencari tempat investasi alternatif yang dinilai aman di tengah ketegangan geopolitik. Investor juga menyambut prospek bahwa mata uang kripto Libra yang akan diluncurkan Facebook Inc dapat mendorong mata uang digital ke arus utama.

Mata uang kripto terbesar di dunia itu telah melonjak nilainya sejak April. Pada Rabu (26/6) mencapai tertinggi US$13.666,02 di bursa Bitstamp, level tertinggi sejak Januari 2018. Sejauh tahun ini, bitcoin telah meningkat lebih dari 260%, meskipun tetap di bawah tertinggi selama ini yang hampir mencapai US$20.000 pada Desember 2017.

Bitcoin terakhir diperdagangkan naik 14,7% menjadi US$13.475.

Baca Juga: Facebook Kembangkan Mata Uang Digital Libra

Investor telah berbondong-bondong kembali ke mata uang digital setelah terpukul pada 2018. Bitcoin telah meningkat selama delapan hari berturut-turut. Belum lama ini, Facebook mengatakan akan menawarkan mata uang kripto sendiri, koin Libra, pada akhir Juni 2020.

Analis mengatakan pengumuman Facebook bulan ini telah membangkitkan minat terhadap mata uang digital. Sementara investor yang mencari tempat investasi aman juga telah mendorong harga bitcoin.

"Pedagang mata uang kripto dihidupkan kembali dengan peluncuran koin digital sendiri Facebook dan momentum tampaknya membangkitkan investor baru. Skeptis Bitcoin adalah berhati-hati dalam mencoba menghentikan lonjakan ini dan mungkin mencari level resistensi kunci berikutnya yaitu US$15.000," kata analis pasar senior di pialang valas daring OANDA di New York, Edward Moya, seperti dilaporkan Antara, Kamis (27/6).

Baca Juga: BI Tolak Cryptocurrency Libra Milik Facebook

Dengan bank-bank sentral utama mempertahankan suku bunga di dekat posisi terendah sepanjang masa, investor telah mencari cara untuk mendiversifikasi portofolio mereka, termasuk melalui mata uang kripto, kata para analis.

Volume berjangka Bitcoin CME juga meningkat dalam beberapa hari terakhir. Alasannya, investor mencari cara untuk mendapatkan koin mereka melalui pasar derivatif.

“Pedagang, yang memiliki akses ke pasar spot dan berjangka telah membeli spot dan menjual berjangka, beli dan jual aset menggunakan arbitrage (arbitraging),” sebut kepala eksekutif di Genesis Global Trading, Michael Moro. Perusahaan mereka dikenal sebagai penyedia perdagangan mata uang digital over-the-counter untuk investor institusi.

Baca Juga: Rupiah Melemah, Bitcoin Lampaui US$7000

Mata uang kripto telah meroket 150% sejak awal Mei, bersama dengan kenaikan besar dalam mata uang digital lainnya yang lebih kecil seperti ether yang diterbitkan Ethereum dan XRP dari Ripple.

"Perlu dicatat bahwa ini pasar yang sangat berbeda hari ini daripada pada 2017. Pada 2017 melihat sejumlah besar ICO (penawaran koin awal), yang sangat mengganggu.Pada 2019 memiliki sedikit gangguan. Ini juga ruang yang berbeda karena produk berjangka bitcoin CME tidak tersedia hingga Desember 2017," kata Moro.

ICO merujuk pada skema penggalangan dana yang melewati bank dan perusahaan modal ventura dan melibatkan perusahaan rintisan (startup) yang membuat mata uang digital sendiri dan menjualnya kepada publik.

469