Home Gaya Hidup Timbul Raharjo dan Patung-patung yang Membuatnya Gembira

Timbul Raharjo dan Patung-patung yang Membuatnya Gembira

Yogyakarta, Gatra.com - Seniman Timbul Raharjo menggelar pameran tunggal ‘Me, Myself & I #2’ di Taman Budaya Yogyakarta. Pameran ini gelaran kedua setelah ajang serupa pada 2017.

Pameran ini dibuka pada Jumat (28/6) malam. Timbul menampilkan patung-patung berupa figur manusia dalam aneka pose dinamis dan sejumlah hewan, seperti kuda, badak, dan banteng. Kebanyakan karya patung tersebut terbuat dari aluminium dan sebagian dari stainless dengan kombinasi kayu.

Karya ‘Julian Statue’, patung aluminium berdimensi 151 x127 x 190 centimeter seakan menjadi penjaga pintu masuk ke ruang pameran. Satu-satunya karya dalam wujud bangsawan masa Romawi yang dibuat dengan pose jongkok ini adalah patung paling besar yang diletakkan berada persis di area terdepan pameran.

Baca Juga: Karya TKW di Tengah Pameran 4 Seniman Taiwan

Sejumlah patung berbahan stainless juga menarik. Karya ini disusun dari ribuan selongsong stainless kecil berukuran 5 centimeter hingga terbentuk figur yang tidak kaku dan seolah bergerak dinamis. Contohnya ‘Mustang Horse’, seekor kuda 177x80x 274 centimeter yang berdiri dengan dua kaki.

Adapun karya yang mengombinasikan dua bahan, aluminium dan kayu, bisa dikreasikan seolah-olah hewan-hewan itu mengenakan baju zirah metalik. Ini tampa pada karya ‘Warrior Elephant’, gajah perang buatan 2019 berukuran 231x75x151 centimeter.

Pada figur-figur manusia, Timbul mampu menciptakan patung-patung yang seakan tak memiliki batasam gerak. Tengok saja pada beberapa patung yang terlihat bergelantungan ak atlet gimanstik, seperti ‘Spiderman’, ‘Hanging Woman’, ‘dan ‘Sejenak’.

Manusia-manusia metal bertubuh plastis ini juga dikreasikan oleh Timbul secara fungsional sebagai meja dengan menambahkan kaca datar sebagai permukaannya. Simak pada ‘Yoga Table’, ‘Kayang Table’, ‘Push Up Table’, dan ‘Relax Table’ yang menunjukkan pose patung di meja tersebut.

Baca Juga: Antara Seni dan Pesan Spiritual Susilawati Susmono

Selain karya tiga dimensi, Timbul juga mengetengahkan sejumlah lukisan cat akrilik. Sebagian besar figur hewan juga muncul di lukisan-lukisan ini. “Ada seratus karya. Karya ini dipilih rata-rata karya dua tahun terakhir,” ujar Timbul, saat dikonfirmasi Gatra.com, Minggu (30/6).

Menurut dia, pameran ini autokuratif atau dilaksanakan atas daya pikir sendiri. Karya-karya di ajang ini diciptakan melalui proses pengerjaan selama dua tahun denan variasi materi dan teknik kekinian. Sejumlah karya tiga dimensi disebut karya limited edition yang digemari di Eropa dan Amerika.

Pameran ini sempat terkendala karena Timbul sempat terserang sakit stroke. “Berkarya adalah bagian hidup. Sebagai kreator kehidupan adalah bagaimana mengembuskan roh seni pada kreasi karya agar ‘hidup’, tidak terasa monoton. Pameran ini salah satu obat manjur bagi saya, membuat hati saya gembira,” ujar dia dalam pengantar pameran ‘Me, Myself & I #2’ yang berlangsung hingga 7 Juli ini.

 

1562