Home Ekonomi Warga NTT Asal Sulsel Diminta Usaha Telur dan Daging Ayam

Warga NTT Asal Sulsel Diminta Usaha Telur dan Daging Ayam

Kupang, Gatra.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat meminta agar warga provinsi itu yang berasal dari Sulawesi Selatan yang memiliki kebiasaan berbisnis harus disenergikan dengan pogram Pemprov. Terutama dalam bidang ekonomi yang sementara digalakan untuk mengejar keteringgalan yang ada.

“Saya minta warga NTT asal Sulawesi Selatan yang memiliki karakter berbisnis agar menyinergikan dengan Program ekonomi Pemprov. Kita harus bersama mengenjot ekonomi untuk mengejar ketetinggalan yang ada,” kata Gubernur dalam sambutannya ketika membuka Muswil VIII Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) di Resto Celebes, Kayu Putih, Kota Kupang, Ahad, (14/7).

Untuk mengeluarkan NTT dari predikat orovinsi termiskin ketiga di Indonesia menurut Viktor, harus melalui kerja keras di berbagai sektor. “Karena itu saya minta warga Sulawesi Selatan yang sudah menetap di NTT agar berbisnis atau usaha telur ayam dan daging ayam. Saya kira saudara asal Sulawesi Selatan ini mampu untuk berbisnis ini,” kata Viktor.

Selama ini telur ayam dan daging ayam ujar Gubernur Viktor memicu inflasi terbesar di NTT terutama pada hari raya. "Karena itu saya minta tolong jaga harga telur ayam dan daging ayam. Di NTT, kalau inflasi gula putih, masih ada gula Sabu dan gula Rote. Tapi kalau telur, tidak bisa ada telur Rote atau telur Sabu," ungkapnya.

Gubernur Viktor menyebut, negara tetangga, Timor Leste dalam setahun mengimpor daging ayam dan telur ayam total 13 juta dolar dari Brazil. “ NTT ini tidak bedanya dengan Timor Leste karena daging ayam dan telur ayam dari Surabaya, juga diimpor dari Brazil,” ujarnya.

Selain itu Gubernur Viktor juga meminta agar orang-orang Sulawesi Selatan di NTT kreatif dan inovatif menghasilkan produk-produk lain di NTT. "Selama ini kita pakai sabun, sampo dan lain-lain, belum ada Made ini NTT, Flores dan lain-lain. Semuanya didatangkan dari Pulau Jawa," ungkap Viktor.

Ironisnya, bahan–bahan baku yang ada seperti kopra dan lainnya dibeli para pedagang dari NTT. “Di Jawa mereka olah jadi sabun dan lainnya lalu kita beli. Untuk itu saya harapkan agar para pengusaha NTT juga melirik usaha ini. Stok bahan bakunya ada. Diangkut juga murah. Tingga dibuatkan pabrik pengolahan saja,” katanya.

Karena itu jelas Gubernur Viktor warga Sulawesi Selatan di NTT sudah terbukti dan teruji mampu menghadapi tantangan dengan bekerja keras. “Orang Sulawesi Selatan itu dari leluhurnya sudah dikenal berdagang. Karena itu saya harap membantu pemerintah membenahi ekonomi melalui profesi masing–masing," ungkap Viktor.

508