Jakarta, Gatra.com - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memberikan dua solusi untuk mengatasi masalah naiknya permukaan air laut atau sea level rise akibat perubahan iklim global. 

Kedua solusi tersebut adalah pembangunan tanggul laut dan penanaman serta perluasan hutan mangrove. Namun dari sisi regulasi kedua solusi tersebut dinilai belum ada kejelasan hingga saat ini. 

"Kalau digabungkan keduanya, bisa diterapkan tetapi harus ada teknologi dimana dapat mengalirkan air laut ke wilayah mangrove walaupun ditahan oleh tanggul laut," kata peneliti LIPI, Laely Nurhidayah di Gedung LIPI, Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Kamis (25/7).

Laely menambahkan perlu ada harmonisasi regulasi tanggul laut dan hutan mangrove di Indonesia. Saat ini regulasi keduanya masih berdiri sendiri sehingga membuatnya menjadi rumit. 

LIPI menyesalkan pemerintah selalu memilih jalur cepat yaitu membangun tol laut dengan biaya yang sangat mahal dan diperoleh dari pinjaman luar negeri. Namun ada beberapa daerah pesisir di Indonesia yang rawan dan harus dibangun tanggul laut.   

"Ada juga penanaman mangrove tetapi banyak lahan yang sudah dibeli oleh pihak industri. Oleh karenanya, harus ada komunikasi antarlembaga dengan menerapkan kebijakan dan mempertimbangkan kemungkinan terjadinya bencana serta melindungi masyarakat yang tidak ingin direlokasi," katanya