Home Milenial Dari Linkin Park Lahir Warna-warni Karya

Dari Linkin Park Lahir Warna-warni Karya

 

Bantul, Gatra.com - Siapa sangka nostalgia atas lagu favorit di masa lalu bisa membuahkan ajang kreativitas seni yang lebih luas. Kelompok seni Tani Rupa, eks mahasiswa Institut Seni Indonesia, Yogyakarta, menggelar pameran ‘Iridescent’ di Galeri RJ Katamsi kampus itu di Bantul, 21-31 Juli 2019, berdasarkan inspirasi lagu grup musik dunia, Linkin Park.

‘Iridescent’ sebagai judul lagu itu berarti warna-warni, sedangkan tema dan isi tembang itu tentang keikhlasan. Alhasil dua ihwal itulah yang diolah 29 perupa muda personel Tani Rupa dan 9 seniman undangan dalam 68 karya mereka di pameran ini.

“Sebetulnya ajang ini dari reuni kami, angkatan 2004 ISI pada 2018, kemudian mengerucut dan berkembang. Temanya memang dari lagu Linkin Park tentang keikhlasan, tapi eksekusi karya kembali ke perspektif masing-masing perupa,” tutur Ketua Tani Rupa Mahendra ‘Pampam’ Satria Wibawa saat ditemui Gatra.com, Kamis (25/7).

Baca Juga: Menikmati Post-Truth dalam Karya Seni

3
Salah satu lukisan 'Peranan' karya Mahendra Pampam. (GATRA/Arif Hernawan/ft)

Mahendra misalnya mengetengahkan ‘Peranan’, tiga lukisan masing-masing ukuran 1,2x1,5 meter. Setiaplukisan bergambar kursi mewah warna merah, tapi dengan ornamen berbeda, yakni tangan manusia, sayap, dan anggota tubuh sejumlah flora dan fauna.

“Melalui simbol kursi saya ingin menggambarkan hubungan manusia dengan sesama manusia, dengan tuhan, dan dengan alam merupakan satu paket seperti perintah agama,” ujar Pampam.

Adapun Pande Nyoman Alit Wijaya Suta, melalui ‘Purpose’ mengisi penuh kanvas 120x140 centimeter dengan simbol-simbol ala totem secara geometris, padat, dan detail. Dalam warna pohon, karya ini seakan menjadi lingkaran tahun yang kental warna alam dan spiritual.

Angga Sukma Permana tampil meriah dan canggih di ‘Perang Tanpa Akhir’, ukuran 1,4x2,4 meter dalam tiga panel. Figur-figur manusia, gurita, malaikat berkelindan dengan aneka objek lain lewat teknik hardboardcut dan cat akrilik berwarna terang yang beragam.

2
Pameran 'Iridescent' oleh kelompok Tani Rupa di Galeri RJ Katamsi kampus ISI Yogyakarta hingga 31 Juli (GATRA/Arif Hernawan/ft)

Baca Juga: Mengikuti Jejak Bapak Seni Rupa Modern dari Bantul

Sebagai salah satu seniman undangan, Yaksa Agus, menyumbang wujud keikhlasan berkarya melalui gambar tanpa warna tapi amat presisi di ‘Syukuran Lurah Petruk’. Menggunakan tinta akrilik, ia memenuhi kanvas 1,2x1,45 meter dengan lautan manusia yang menyalami dan merayakan si empunya jabatan.

Pengulas pameran ini, Janu Pu, menyebut Iridescent adalah warna-warni perbedaan yang saling terhubung dan menciptakan kemungkinan-kemungkinan. Warna itu menghubungkan setiap kehidupan menjadi satu kesatuan.

“Seseorang tidak dapat mengakui warna itu sebagai milik sendiri, juga tidak bisa berlepas diri dari yang lain. Mewarnai kehidupan sekitar, berarti sedang mencampurkan milik kita dengan warna di luar sana. Inilah kisah tentang kerelaan untuk saling bertemu. ”Beda” memunculkan perhatian, “sama” menciptakan kebersamaan,” tuturnya di pengantar pameran.

587