Jakarta, Gatra. com - Kiprah PDI Perjuangan dalam politik nasional semakin moncor pasca dinobatkan sebagai partai pemenang pemilu tahun ini. Hasil posisif ini menjadikan partai berlambang banteng sebagai partai pertama memenangi pemilu dua kali berturut-turut setelah reformasi. 

Pengamat politik Burhanuddin Muhtadi mengatakan, hasil positif ini bisa dilanjutkan di pemilu 2024. Ada dua syarat utama agar hal itu bisa terealiasi. Pertama, melanjutkan tren mencetak kepala daerah yang dikenal di masyarakat. 

Beberapa nama kepala daerah, termasuk Joko Widodo saat menjabat Wali Kota Solo hingga Gubernur DKI Jakarta hingga Wali Kota Surabaya Tri Risma dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo adalah contoh kongkret tren positif. 

"Dan hal itu akhirnya dipanen sekarang," kata dia dalam diskusi, 'Akankah PDIP menang lagi di Pemilu 2024?' di Kantor DPP PDI Perjuangan, Sabtu (3/8). 

Baca Juga: PDIP: Kewajiban Moral Partai untuk Jaga Kader dari Korupsi

Syarat kedua adalah merebut basis pemilih muslim yang merupakan suara mayoritas di Indonesia. Tidak bisa dipungkiri, salah satu faktor kemenangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres april lalu karena hadirnya pemilih muslim. 

Selain faktor ini, PDI Perjuangan juga berhasil mencitrakan diri sebagai partai yang mendukung islam toleran. 

"Pemilih Nahdlatul Ulama yang memilih PDI-P di pileg 2019 lalu bahkan paling gede. Dan itu mungkin yang menjelaskan PDI-P menang di Jatim. Jadi itu dua syarat agar hattrick," ujar dia. 

Baca Juga: Kongres V PDIP Akan Dimeriahkan dengan Festival Kebudayaan

Terlepas dari syarat ini, partai besutan Megawati Soekarnoputri juga memiliki sejumlah tantangan pada Pemilu 2024. Salah satunya faktor ketokohan Joko Widodo (Jokowi) yang sudah tak maju di Pilpres 2024. Direktur Indikator Politik ini menyebutkan, faktor kemenangan PDI Perjuangan di 2019 banyak dipengaruhi oleh ketokohan Jokowi. 

Baca Juga: Prabowo Dipastikan Diundang dalam Kongres PDIP V di Bali

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menambahkan, partainya tidak akan terbuai dengan kemenangan ini melainkan terus melakukan perbaikan di level kader dan kelembagaan partai. PDI Perjuangan juga tidak akan bergantung pada aspek ketokohan. 

"Prinsipnya bagi kami 2024, kami akan menyiapkan sebaik-baiknya. Rakyat yang akan menentukan. Dan proses terus membangun organisasi jauh lebih penting. Itu yang dilakukan PDI-P," demikian Hasto.