Home Milenial Rektor UIN Yogyakarta: Menristek Jangan Lepas Kontrol

Rektor UIN Yogyakarta: Menristek Jangan Lepas Kontrol

Sleman, Gatra.com - Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yudian Wahyudi, menyayangkan pernyataan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir yang menganggap bahwa profesor lanjut usia punya manfaat kecil buat bangsa. Yudian menyampaikan, pemikiran profesor usia lanjut pun masih sangat diperlukan untuk kemajuan dan kebaikan bangsa. 
 
"Setiap profesor terus melakukan kontemplasi spiritualitas dan keilmuan. Secara fisik memang semakin lemah, tetapi spiritualitas dan keilmuannya akan semakin matang. Sehingga semakin tua seorang profesor akan semakin diperlukan oleh negara untuk menjadi negara besar," kata Yudian dalam rilis yang diterima Gatra.com, Selasa (6/8). 
 
 
Mohamad Nasir, menurut Yudian, seorang akademisi yang sudah mencapai puncak karier akademik dan sekaligus menjabat sebagai menteri.  "Seharusnya seorang menteri yang notabene menjadi panutan, jangan pernah lepas kontrol kalau bicara," kata dia dalam acara bedah buku "Rekonstruksi Peradaban Islam Perspektif Prof. KH. Yudian Wahyudi" di kampus UIN Sunan Kalijaga, Senin (5/8). 
 
Menurut Yudian, Indonesia bisa meraih kemerdekaan berkat strategi pemikiran para sesepuh. Tanpa campur tangan para sesepuh, Indonesia baru akan merdeka tiga ratus tahun lagi. 
 
"Beruntung Soekarno dan Hatta kala itu selalu meminta doa dan pertimbangan para sesepuh, seperti kepada KH. Hasyim Asy'ari, sehingga punya strategi yang tepat untuk memerdekakan Indonesia. Jadi Indonesia bisa merdeka bukan karena kepemilikan teknologi militer, tetapi berkat doa dan ketajaman pemikiran para sesepuh bangsa kala itu," ucapnya. 
 
 
Yudian memaparkan, ucapan Mohamad Nasir itu sangat berbahaya. Pernyataan itu menandakan Menristek tidak mengerti bahwa ilmuwan itu semakin tua semakin tinggi ilmunya. 
 
Pernyataan Mohamad Nasir itu muncul saat di kampus Universitas Negeri Semarang, medio Juli 2019. Nasir mengeluhkan sedikitnya guru besar di Indonesia saat ini dan mayoritas guru besar berusia tua serta memasuki masa pensiun. 
 
Nasir berharap lahir banyak guru besar berusia muda di masa mendatang sehingga negara bisa lebih lama memanfaatkan ilmu mereka.  "Doktor di usia tiga puluhan bagus. Planning-nya juga bagus, namun jangan menyebut bahwa yang tua kurang manfaat buat negara," ucap Yudian.
381