Home Gaya Hidup Rektor UIN Yogyakarta: Masjid Karya Ridwan Kamil Sumbang Nilai Positif untuk Islam

Rektor UIN Yogyakarta: Masjid Karya Ridwan Kamil Sumbang Nilai Positif untuk Islam

Yogyakarta, Gatra.com - Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yudian Wahyudi, tak mempersoalkan Masjid Al-Safar rancangan Ridwan Kamil. Arsitek yang juga Gubernur Jawa Barat itu dianggap mampu memanfaatkan suatu simbol bernilai positif untuk kepentingan umat Islam. 
 
Hal itu diungkapkan Yudian setelah viralnya video ceramah yang menuding itu mewakili simbol di luar Islam hingga menjadi polemik di media sosial. "Sejauh tidak menyatakan kemusyrikan, itu tidak masalah. Itu artinya Ridwan Kamil mampu mengambil nilai positif dari benda itu untuk kepentingan umat Islam," kata dia kepada Gatra.com di kampus UIN Yogyakarta, Sabtu (1/6). 
 
Ia menjelaskan, segala sesuatu pasti mengandung unsur positif dan negatif. "Tugas umat manusia secara keseluruhan hanyalah mengoptimalkan potensi positif suatu benda dengan meminimalkan potensi negatifnya sampai pada titik keseimbangan," katanya. 
 
Demikian pula atas suatu simbol-simbol. Menurut Yudian, suatu simbol memiliki makna berbeda tergantung lokasinya. Jika simbol atau bentuk rancangan itu sebagai upaya untuk mengoptimalkan potensi positif suatu benda dan menjadi sarana untuk mencapai suatu tujuan, hal itu tak masalah. "Sejauh tidak disembah itu tidak masalah," ujarnya.
 
Ia mencontohkan salah satu masjid di Kudus memiliki arsitektur candi. Menurutnya hal itu bagus karena menunjukkan Islam bukan agama tunggal. "Agama Islam itu kan bukan agama berdiri sendiri. Islam itu kelanjutan dari semua agama," ucapnya. 
 
Contoh lain, kata Yudian, adalah adanya hukum tidak boleh menggunakan mayat. Akibatnya ilmu kedokteran sempat hilang di dunia Islam. Namun karena tujuan atau pemanfaatannya positif, mayat akhirnya diperbolehkan untuk praktikum bedah. "Mayat boleh nggak untuk bahan pembelajaran? Boleh," tuturnya. 
 
Menurutnya, persoalan mengenai simbol atau gambar di masjid ini karena pada periode awal Islam ada larangan membuatnya. Saat itu dikhawatirkan umat Islam terjebak menjadikannya sesembahan. "Tapi larangan (simbol atau patung) itu tidak abadi," paparnya. 
 
Sebelumnya video ceramah yang menuding Masjid Al-Safar karya Ridwan Kamil memuat simbol Iluminati karena arsitekturnya memiliki bentuk segitiga. Ceramah soal masjid di rest area Kilometer 88 B Jalan Tol Cipularang, Jawa Barat, itu pun menjadi polemik di dunia maya.
 
Ridwan Kamil pun telah menampik tudingan itu dan menjelaskan bahwa arsitektur masjid mengacu pada teknik lipatan dan menjadi sumbangsih baru dalam bidang arsitektur.
617