Washington, Gatra.com - Institut Sumber Daya Dunia (WRI) mengatakan, hampir seperempat populasi dunia dari 17 negara mengalami krisis air. Penelitian WRI itu juga menyebut beberapa negara berpotensi mengalami kekeringan parah.
"Qatar, Israel, Lebanon, Iran, Yordania, Libya, Kuwait, Arab Saudi, Eritrea, UEA, San Marino, Bahrain, India, Pakistan, Turkmenistan, Oman, dan Botswana adalah negara yang mengalami kekeringan," kata CEO WRI, Andrew Steer diklansir dari AFP, Selasa (6/8).
Baca juga: Krisis Air Bersih Serang Kawasan Intensitas Hujan Tinggi
WRI mencatat, sektor pertanian, industri, dan kota mengonsumsi 80% cadangan air tanah dalam rata-rata tahunan. Data itu ditemukan di 17 negara yang paling parah mengalami krisis air.
"Perubahan iklim menjadi salah satu faktor krisis air. Jika dibiarkan, tentu akan semakin memperparah keadaan. Seperti krisis baru-baru ini di Cape Town, Sao Paulo, dan Chennai, perlu perhatian khusus," ungkap Steer.
Baca juga: Krisis Air, Pemprov DKI Sediakan Air Bersih Gratis
Selain itu, kata Steer, krisis air berdampak langsung pada sektor pangan, konflik dan migrasi, serta ketidakstabilan ekonomi. Namun menurutnya, krisis ini tidak terlalu menjadi perhatian masyarakat dunia.
Sebanyak 12 negara di Timur Tengah dan Afrika Utara menjadi wilayah paling parah krisis air. Untuk itu, Steer mengimbau agar krisis air ini menjadi isu yang harus ditangani bersama.
