Jakarta, Gatra.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) buka suara saat partainya 'diserang' isu pembentukan ketua harian dan wakil ketua umum jelang Kongres V PDIP di Grand Inna Bali Beach, Bali, Kamis (8/8), malam.

Setelah ditetapkan sebagai ketua secara aklamasi dalam rapat pleno secara tertutup dan diambil sumpahnya, Mega menegaskan kalau isu tersebut tidak benar.

"Tadi jelas sebagai ketua umum yang telah diangkat kembali, saya dapatkan hak prerogatif untuk tentukan DPP partai sebagai formatur tunggal. Apakah ibu akan menyerahkan kepada ketua harian? Apakah ibu akan buat wakil ketua umum? Yah sekarang kan sudah kelihatan, semua itu tidak ada," tegas Mega.

Baca Juga: Sah! Megawati Kembali Pimpin PDI Perjuangan

Presiden Indonesia kelima itu mengaku kaget mendengar berhembusnya isu tersebut jelang kongres. Tidak hanya wacana ketua harian atau wakil ketua, tetapi siapa sosok yang akan menggantikan dirinya.

"Jadi kalau tadinya kan begitu, saya dengar sendiri karena kaget kan pada ada apa ya, kok mau kongres? Kongres apakah ibu tak jadi ketum lagi? Saya tetap ketua umum yang diberi hak prerogatif dan nanti membentuk DPP partai," jelas dia.

Baca Juga: PDIP Minta Jatah Menteri Terbanyak di Kabinet Jokowi-Ma'ruf

Megawati Soekarnoputri kembali memimpin DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk periode 2019-2024. Keputusan ini diambil secara aklamasi lewat rekomendasi pengurus partai. Pengambilan sumpah dilakukan dalam rapat pleno Kongres V PDI Perjuangan (PDIP) yang dilaksanakan secara tertutup pada Kamis (8/8) malam.