Medan, Gatra.com - Subdit III/Jahtanras Polda Sumut bongkar sindikat penjualan sepeda motor hasil pencurian via on line. Satu pelaku ditembak petugas karena melawan saat ditangkap.
Para tersangka yakni, AS (31) warga Jalan Jermal VII, Kel. Denai, Kec. Medan Denai dan SD (31) warga Jalan Pasar VII / Jalan Sempurna, Percuit Sei Tuan. Penangkapan keduanya berdasarkan laporan MG (46) warga Jalan Setia Budi Medan.
Baca Juga: Polda Sumut OTT Puskesmas di Labuhan Batu
Pengungkapan kasus ini berawal dari informasi yang diterima petugas akan adanya transaksi penjualan sepeda motor hasil pencurian di Jalan Jalan Panglima Denai, Pasar Merah (depan SPBU), Kamis (8/8) pukul 18.00 WIB.
Kemudian tim Jahtanras Polda Sumut langsung terjun melakukan penyelidikan. Hasilnya, petugas berhasil mengamankan tersangka Anggi Solihin dengan barang bukti satu unit sepeda motor Yamaha Jupiter Z yang diduga hasil curian.
Baca Juga: Ditetapkan Tersangka Oleh Kajari, Posma Ajukan Prapid
"Dari pengakuan tersangka Anggi, jika dirinya tidak pernah mencuri sepeda motor. Dia membeli sepeda motor dari pelaku Suhemi dan menjualnya via online," ungkap Direskrimum Polda Sumut Kombes Pol Andi Rian dalam paparannya di halaman Gedung Ditreskrimum Polda Sumut, Selasa (13/8).
Kasus yang sama, petugas ungkap pelaku pencurian dengan pemberatan. Yakni, GP alias Black (36) warga Jalan Karya II, Gg Dongdong, Hevetia dan RPY (36) warga Gang Karona, Dusun IV, Patumbak Kampung, Patumbak, yang ditembak petugas karena melawan. "Tersangka RPY terpaksa kita tembak kakinya karena mencoba melawan saat akan diamankan," ungkapnya.
Baca Juga: Di Balik Penjara Polres Halbar, Iswahyudi Transaksi Narkoba
Dijelaskan Andi, tersangka RPY ditangkap Tim Jahtanras Polda Sumut atas laporan CY (36) warga Gang Karona, Dusun IV, Patumbak yang kehilangan sepeda motor Yamaha Vixion BK 6198 ACH dari rumahnya. Sementara, tersangka GP, diamankan petugas atas laporan KA (51) warga Jalan Karya, Gg Kartini, Desa Karang Berombak, Medan, juga kehilangan sepeda motor Yamaha NMax BK 2770 AGT dari rumahnya.
Reporter: Iskandar
