Home Milenial Mensos Singgung Dampak Negatif Revolusi Industri 4.0

Mensos Singgung Dampak Negatif Revolusi Industri 4.0

Jakarta, Gatra.com - Menteri Sosial Republik Indonesia Agus Gumiwang Kartasasmita menyingung dampak negatif dari revolusi industri 4.0 dan mengajak masyarakat bersiap untuk menyambut era society 5.0.

"Kita sudah ada di era industri 4.0, bukan lagi menyongsong, sebentar lagi kita akan masuk ke era baru society 5.0," ujar Agus Gumiwang saat memberikan sambutan di hadapan pilar-pilar sosial dari seluruh Indonesia di Gedung Aneka Bhakti, Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Senin (19/8).

Menurutnya, era industri 4.0 menghadirkan perubahan yang signifikan bagi kehidupan manusia di mana semua kegiatan berbasiskan digitalisasi

"Banyak jenis kegiatan yang terpusat pada digitalisasi, bukan hanya dilakukan oleh manusia, tapi juga oleh mesin dan robot, seolah manusia berkompetisi dengan mesin," kata Agus Gumiwang

Tapi di sisi lain, kata Agus, muncul kegiatan usaha baru yang sebelum era digitalisasi tidak pernah ada.

"Ini potensi bagi kita kalau bisa memanfaatkan digitalisasi dengan baik bagi kita, bagi Indonesia, bagi anak cucu," jelasnya.

Kendati demikian, Agus memaparkan beberapa dampak buruk dari revolusi industri 4.0 seperti mengurangi interaksi sosial hingga menjadi sarana penyebaran kebohongan yang dapat merusak pilar kehidupan berbangsa.

"Digitalisasi ini tantangan yang bisa jadi ancaman, kalau tidak dikelola dengan baik. Misalnya persebaran hoaks dan kebohongan yang mengancam pilar berbangsa dan bernegara," tandas Agus.

Ia mengajak masyarakat untuk cepat merespon perubahan dari revolusi industri 4.0 ke society 5.0.

"Presiden mengatakan kepada saya sekarang tidak ada lagi negara besar di dunia memakan negara kecil, tidak ada negara kaya memakan negata miskin, yang ada adalah apabila negara kita kalah cepat," kata Agus

Menurutnya kecepatan merespon perubahan merupakan hal penting, di mana siapa yang lebih cepat merespon perubahan akan keluar sebagai pemenang. Sementara, orang yang hidupnya tidak bahagia, menurut Agus, adalah orang yang tidak berani menghadapi perubahan.

Diketahui, saat ini beberapa negara seperti Jepang tengah menyambut era society 5.0 di mana kemajuan teknologi dan digitalisasi bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan peradaban manusia.
 

6210