Surabaya, Gatra.com- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengaku jauh-jauh hari sudah mengirim surat kepada Gubernur Papua terkait renovasi asrama Papua di Jalan Kalasan, Surabaya.

"Jadi asrama itu milik Pemerintah Provinsi Papua dan kemudian ditempati mahasiswa (Papua) di sini (Surabaya)," kata Risma di rumah dinas wali kota, Surabaya, Selasa (20/8) malam.

Namun, asrama mahasiswa Papua tersebut hingga kini belum juga direnovasi. "Makanya saya membuat surat ke Pemprov Papua untuk bisa diperbaiki," kata Risma saat menerima kunjungan Staf Khusus Presiden dan Ketua Lembaga Masyarakat Adat Tanah Papua Lenis Kogoya.

Bahkan, Risma bersedia membantu peremajaan asrama itu. Akan tetapi tak kunjung mendapat respon positif dari mahasiswa Papua yang tinggal di asrama itu.

Alasannya, asrama Papua bukan aset Pemkot Surabaya, melainkan milik Pemerintah Provinsi Papua.

"Kemarin keputusannya mau diperbaiki karena kondisinya sudah rusak. Waktu berapa bulan lalu listrik malah diputus, air diputus, kemudian air tak minta sambungkan," ujar dia.

"Kemudian mereka maunya memang, waktu saya ngomong udah tak selesaikan. Mereka bilang, ini gak bisa, harus diselesaikan oleh Pemprov Papua. Tapi kondisinya sebenarnya sudah rusak, jadi makanya saya membuat surat ke Pemprov Papua untuk bisa diperbaiki," tambah Risma.

Oleh karenanya, selain berkirim surat ke Pemprov Papua, Risma mengaku akan segera berkirim surat ke pemerintah pusat agar proses pembangunan asrama bisa segera dilakukan.

"Mungkin ini (alokasi dana) bisa (dibantu) dari pusat ya. Saya juga siap bantu untuk membuatkan surat (permohonan perbaikan asrama Papua) ke pusat," ucap Risma pada Lenis.