Home Kesehatan Minum Isotonik Saat Short Run Bisa Gagalkan Diet Lho!

Minum Isotonik Saat Short Run Bisa Gagalkan Diet Lho!

Jakarta, Gatra.com - Minuman isotonik kerap dibawa sebagai 'bekal' saat beraktifitas lari. Selain menghilangkan dahaga, minuman ini juga bertujuan  mengembalikan energi yang hilang. Namun, tahukan kamu jika kegunaan dari minuman isotonik hanya untuk long run saja? 

"Ada yang salah kaprah, bahwa cairan tubuh saat berlari digantikan dengan air isotonik. Padahal, petunjuk dari American College of Sports Medicine (ACSM), air isotonik itu hanya untuk menggantikan cairan kalau berlarinya di atas 1 jam," terang Health Marketing Director Danone Aqua, dr. Jack Pradono Handojo, MHA di FKUI, Jakarta Pusat, Rabu (21/8).

Baca Juga: Jangan Remehkan Kram Kaki, Bisa Jadi Tanda Penyakit Liver

Berdasarkan data dari ACSM pada 2010, air yang baik untuk menggantikan cairan (replacement) saat berlari adalah air mineral biasa, diminum untuk mengembalikan keringat yang hilang. Sedangkan, kalau berlarinya lebih dari 1 jam baru mengonsumsi isotonik.

"Kalau di bawah 1 jam, air mineral biasa sudah cukup. Makanya, seringkali masih banyak yang keliru karena larinya hanya 5 kilo saja terus minumnya air isotonik, padahal tidak perlu. Apalagi kan isotonik mengandung banyak gula. Manfaatnya hanya untuk long run saja," sambungnya.

Saat melakukan short run, cadangan energi di otot dan hati masih tercukupi. Tetapi, jika sudah di atas 1 jam, butuh pemulihan dan suplementasi gula yang diperoleh dari minuman isotonik.

"Meski tidak menimbulkan bahaya, minuman isotonik saat short run itu merugikan ya. Sebab, lari kan tujuannya ada yang untuk menurunakan berat badan. Ketika minum isotonik justru akan menambah berat badan karena produk-produk tersebut mengandung gula sampai 25 gram. Padahal, WHO menganjurkan konsumsi gula harian itu hanya 25 gram per hari," tutup dokter Jack.

438