Home Teknologi Satgas Karhutla Temukan 37 Titik Lahan Terbakar di NTB

Satgas Karhutla Temukan 37 Titik Lahan Terbakar di NTB

 

Mataram, Gatra.com- Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB), Irjen Pol. Nana Sudjana mengatakan, Satuan Tugas (Satgas) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) menemukan 37 titik lahan yang terbakar selama sebulan terakhir di NTB. Kebakaran tersebut berada di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Saat ini, Satgas bersama instansi lain terus berusaha mendeteksi dini titik api agar kebakaran tidak meluas.

“Kebakaran tersebut masih berupa lahan. Dipastikannya belum ada hutan yang terbakar di NTB. Yang kita deteksi dan kita tangani, itu sekitar 37 titik kebakaran lahan. Jadi semua statusnya lahan, bukan hutan. Semua itu berhasil kita tangani, sehingga tidak meluas,” kata Kapolda di Mataram, Sabtu (24/8).

Berdasarkan informasi, lahan terbakar di 37 titik paling banyak ditemukan di Bukit Kondo, Kecamatan Sembalun Lombok Timur, Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Kebakaran ini ditangani Satgas Karhutla Polres Lotim bersama Damkar dan TNI.

Kebakaran lainnya terjadi di Desa Piong, Kecamatan Sanggar, sekitar kaki Gunung Tambora dengan luas kawasan hangus mencapai 30 hektar. Kejadian belum lama ini di bukit Malimbu, Desa Nipah, Kecamatan Pemenang KLU. Kawasan yang terbakar di daerah tersebut mencapai 5 hektar.

Menurutnya, kebakaran lahan pada puluhan titik kawasan sedang dalam proses penyelidikan. Akan diselidiki apakah ada unsur kesengajaan atau kelalaian. Namun, berdasarkan kesimpulan awal, diperkirakan kebakaran terjadi karena kelalaian masyarakat. 

“Misal ada yang membuang puntung rokok sembarangan seperti kebakaran di Malimbu. [Ini] bisa jadi karena kelalaian. Ada yang buang puntung rokok. Kita tidak melihat itu lahan produktif yang dimungkinkan dibakar untuk pembukaan lahan tanam,” ujarnya.

Terkait beberapa langkah penanganan, Kapolda menyatakan, pihaknya melakukan pemetaan di lokasi atau spot yang rawan karhutla. Kegiatan ini melibatkan BMKG, TNI, Pemprov NTB, BPBD serta Instansi terkait seperti Damkar.

Sebelumnya, deteksi dini telah dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat. Mereka membantu menyebarkan informasi sampai ke tingkat desa, guna mempercepat penanganan apabila terjadi kebakaran.

“Kami berterima kasih, saat ini sudah ada Masyarakat Peduli Api (MPA). [Kemudian] Posko Satgas Karhutla sudah dibentuk, di tingkat Polda NTB maupun tingkat Polres. Bahkan sampai tingkat Polsek dan desa. Termasuk dengan membentuk kelompok masyarakat peduli terhadap karhutla di setiap daerah,”ujar jenderal bintang dua ini.

Kepada masyarakat, Kapolda mengimbau untuk tidak tidak melakukan pembakaran hutan dengan alasan apa pun. Pihaknya akan menindaklanjuti penyelidikan setiap ditemukan kejadian kebakaran.

“Dari 37 kejadian kebakaran itu, masih dalam proses penyelidikan. Saat ini masih dalam penyelidikan. Apabila dari hasil penyelidikan ditemukan bukti yang cukup, Polri akan melakukan penegakan hukum kepada mereka yang terbukti [bersalah],” katanya.

 

199