Home Gaya Hidup Unik, Desa di Banyumas Ini Dihuni 5 Kepercayaan

Unik, Desa di Banyumas Ini Dihuni 5 Kepercayaan

Banyumas, Gatra.com -- Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah dihuni oleh penganut empat agama dan satu aliran penghayat kepercayaan. Tak heran, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas pun mencanangkan desa ini sebagai Desa Sadar Kerukunan tingkat kabupaten.   Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Banyumas, Mohammad Roqib mengatakan, status ini diputuskan berdasarkan hasil musyawarah pengurus FKUB yang kemudian dikonsultasikan kepada Bupati Banyumas. Desa Banjarpenepen merupakan wilayah yang unik karena dihuni berbagai macam agama baik Islam, Hindu, Budha, Kristen dan penghayat kepercayaan kejawen.
 
"Tidak bisa dicari padanannya di tempat lain dalam konteks kerukunan yang tergabung dalam suasana lingkungan alam yang eksotis, lingkungan naik turun dan di sana pepohonan yang luar bisa indahnya," kata dia di sela peresmian Desa Sadar Kerukunan di komplek wisata religi Watu Jonggol, Desa Banjarpanepen, Kecamatan Sumpiuh, Banyumas, Senin (2/7).
 
Dia mengatakan, dinamika kehidupan desa ini mencerminkan kerukunan, kekompakan, kemandirian serta kerjasama yang baik. Seluruh unsur tersebut dibingkai oleh nilai spiritual yang tinggi baik yang beragama Islam, Budha, Kristen, Katolik, Penghayat Kepercayaan dan lainnya. Adapun dari data yang dimiliki Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banyumas, desa berpenduduk 6.350 jiwa ini terbagi dalam sejumlah kepercayaan. Pemeluk agama Hindu sebanyak 530 orang, Budha 470 orang, Kristen 380 orang, penghayat kepercayaan sebanyak 350 orang dan sisanya mayoritas memeluk agama Islam. 
 
Penghayat kepercayaan Kejawen di desa ini juga masih memegang teguh upacara tradisi seperti sedekah bumi dan sadranan di Sungai Cawang. Tak hanya itu, desa ini terletak di daerah pegunungan, sehingga menjadikannya punya nilai seni tersendiri, ditambah dengan pemberdayaan alam dan masyarakat yang cukup bagus, maka sangat layak untuk dikukuhkan sebagai Desa Sadar Kerukunan.
 
Roqib berharap, desa tersebut menjadi daerah yang unggul dan rukun serta menjadi percontohan di kabupaten, provinsi  Jawa Tengah bahkan tingkat nasional. "Jika dunia ini ingin tahu desa yang asri, bagus, bahagia, sejahtera dan rukun, mereka akan lari dan mencari Desa Banjarpanepen," imbuhnya. 
 
Bupati Banyumas, Achmad Husein saat membuka gelaran Grebeg Sura Desa Banjarpanepen meminta aparat untuk memetakan wilayah yang masih rawan potensi konflik antara agama, etnik maupun budaya. Meski saat ini Banyumas telah memiliki Banjarpanepen yang menjadi ikon Desa Sadar Kerukunan.  "Kita harus memperhatikan lagi desa-desa lain yang masih rawan punya potensi konflik," imbaunya. 
 
Plh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas, Ibnu Asaddudin mengatakan, Desa Sadar Kerukunan merupakan salah satu program unggulan Kemenag. Program ini bertujuan untuk melestarikan pengembangan kerukunan umat beragama sampai di tingkat desa atau kelurahan agar kerukunan terjaga dengan baik.
 
"Sebenarnya ada dua desa di Kabupaten Banyumas yang berpeluang menjadi Desa Sadar Kerukunan. Desa Cindaga di Kecamatan Kebasen dan Desa Banjarpanepen di Kecamatan Sumpiuh. Setelah dilakukan survei, maka diputuskan Desa Banjarpanepen ditetapkan sebagai Desa Sadar Kerukunan," ujarnya.
13967