Home Politik Terkait Papua, Dandhy Laksono Sebut Indonesia Toxic

Terkait Papua, Dandhy Laksono Sebut Indonesia Toxic

Jakarta, Gatra.com- Aktivis kemanusiaan sekaligus CEO Watchdoc Film Documentary, Dandhy Dwi Laksono mengatakan, di dalam sejarah, tidak ada negara di dunia yang rela melepaskan bagian dari negaranya untuk menjadi merdeka. Pendapat itu disampaikan Dandhy, menanggapi wacana referendum  Papua.

"Jadi memang tidak ada dalam sejarah yang rela, Inggris juga menunggu 500 tahun untuk melepaskan Scotlandia," kata Dandhy, di Jakarta Selatan, Sabtu (21/9).

Dandhy menuturkan, secara alami, negara memiliki sifat tidak ingin melepaskan yang sudah dimiliki atau bersifat posesif. Upaya referendum termasuk sulit. "Jadi saya pikir naturenya negara sama kayak kita [manusia], posesif," katanya.

Dalam melihat Papua dan hubungannya dengan Indonesia, Dandhy mengibaratkan, rumah tangga yang broken home. Indonesia merupakan negara yang memiliki keburukan yaitu memaksakan kehendak tetapi tidak memperbaiki kesalahan yang ada.

"Sama dengan rumah tangga yang toxic tetap ingin menguasai begitu. Tidak mau digugat cerai, tetapi tetap melakukan kekerasan terus-terusan. Itu nature-nya ownership," katanya.

Menurut Dandhy, yang bisa menggugat kenyataan seperti ini adalah posisi moral bangsa. Terutama untuk bisa membuka mata dan menjelaskan kepada generasi mendatang. Konstitusi Indonesia merupakan kemerdekaan hak segala bangsa.

"Namun aspirasi Papua ditiadakan. Bagi saya itu persoalan," pungkasnya.

1265