Home Internasional PBB Sambut Baik Tawaran Perdamaian dari Houthi

PBB Sambut Baik Tawaran Perdamaian dari Houthi

Teheran, Gatra.com -- PBB menyambut baik proposal pemberontak Houthi untuk mengakhiri semua serangan terhadap Arab Saudi sebagai bagian dari inisiatif perdamaian. Dalam sebuah pernyataan, proposal itu mengirim sinyal kuat untuk mengakhiri peperangan.

Tawaran itu datang seminggu setelah serangan drone dan rudal menghantam fasilitas minyak Arab Saudi. Pemberontak Houthi mengklaim telah melakukan serangan tersebut, tetapi AS dan Arab Saudi menuduh Iran melakukan serangan yang dibantah langsung oleh Teheran. Iran tegas mengatakan tidak terlibat serangan tersebut.

 

Perang saudara Yaman menewaskan 10.000 korban jiwa dan jutaan orang menjadi kelaparan akibat bencana kemanusiaan terburuk di dunia tersebut. Arab Saudi dan sekutunya secara drastis meningkatkan konflik pada 2015 ketika mereka meluncurkan kampanye udara melawan Houthi dan menggulingkan Presiden Yaman Abdrabbuh Mansour Hadi serta merebut ibukota, Sanaa.

 

Ketua Dewan Politik Tertinggi Houthi, Mahdi al-Mashat mengatakan kelompok itu akan mengakhiri semua serangan terhadap Arab Saudi, asalkan kerajaan dan sekutunya melakukan hal yang sama.

 

"Kami berhak untuk kembali dan merespons jika tidak ada reaksi terhadap inisiatif kami," katanya seraya meminta semua pihak di Yaman untuk melakukan rekonsiliasi nasional yang komprehensif, seperti diwartakan BBC.

 

Utusan Khusus PBB untuk Yaman, Martin Griffiths, menyambut baik tawaran dan solusi politik tersebut. Ia menyebutkan, penting memanfaatkan peluang dan mengambil langkah untuk mengurangi kekerasan, eskalasi militer dan retorika yang tidak membantu.

 

Kelompok Houthi berulang kali mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap fasilitas minyak Abqaiq dan ladang minyak Khurais pada 14 September yang memengaruhi pasar minyak di seluruh dunia. Namun, baik Saudi dan AS malah menuduh Iran yang melakukan serangan tersebut.

 

Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir mengatakan, senjata yang digunakan dalam serangan tersebut adalah milik Iran dan berjanji akan terus merilis temuan mereka atas serangan tersebut. Jubeir juga mengatakan pemerintahnya sedang berkonsultasi dengan sekutu dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan setelah penyelidikan selesai.

 

"Kerajaan menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengutuk serangan tersebut, dan untuk mengambil posisi tegas dan jelas terhadap perilaku sembrono yang mengancam ekonomi global," katanya.

 

Kepala Cabang Kedirgantaraan, Brigjen Amirali Hajizadeh mengatakan, AS harus belajar dari kegagalan masa lalu dan bahwa setiap serangan terhadap Iran akan mendapat balasan yang menghancurkan. Selain itu, Korps Pengawal Revolusi negara itu (IRGC) adalah cabang elit militer Teheran dan telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS.

 

Sebagai informasi, Iran yang merupakan rival Arab Saudi, adalah penentang AS, dan ketegangan antara keduanya meningkat tajam tahun ini. AS mengatakan Iran berada di belakang serangan terhadap dua kapal tanker minyak di Teluk pada Juni dan Juli, serta pada empat serangan lainnya pada Mei, tetapi tuduhan AS tersebut dibantah Teheran.

 

280