Amazon, Gatra.com - Presiden Brasil, Jair Bolsonaro bersikeras bahwa area hutan hujan Amazon yang berada di daerah Brasil merupakan area yang berdaulat. Sebelumnya konservasionis menyalahkan Bolsonaro dan pemerintahannya karena tidak mengambil tindakan kepada para petani dan penebang kayu, yang membuka lahan di hutan Amazon.
Namun pada pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Bolsonaro mengatakan hal yang bernada menantang. Dia mengatakan bahwa peran Amazon sebagai warisan kemanusiaan dan sebagai paru-paru dunia adalah sebuah kekeliruan dan salah konsep.
Brasil yang mencakup lebih dari setengah area hutan hujan Amazon mengalami peningkatan kasus kebakaran pada 2019 ini. Dilansir BBC, data tersebut berasal dari satelit pantauan milik NASA dan lainnya.
Baca Juga: Paus Francis Serukan Ajakan Perlindungan Alam
Para penggiat konservasi lingkungan mengatakan, kebijakan sayap kanan Bolsonaro merupakan faktor yang memicu peningkatan angka kebakaran tahun ini. Sebab, Bolsonaro juga mendorong para petani dan penebang kayu untuk membersihkan area hutan hujan sejak Oktober lalu.
Pada pertemuan di PBB tersebut, Bolsonaro juga mengkritisi terkait pemberitaan media internasional yang dinilai terlalu sensasional. “Kami memanfaatkan fasilitas ini. Tapi beberapa negara bukannya membantu malah bersikap tidak hormat dan dengan semangat kolonial. Mereka bahkan mempertanyakan nilai-nilai sakral kami, kedaulatan kami,” ujarnya.
Pidato Bolsonaro tersebut dia lakukan sehari setelah pidato keras remaja pecinta lingkungan asal Swedia, Greta Thunberg. Dalam pidatonya, Thunberg menuduh para pemimpin dunia mengkhianati generasi muda dengan sebuah sebutan ‘dongeng untuk pembangunan ekonomi abadi’.
Baca Juga: KTT Iklim PBB 2014 Disebut Gagal Hentikan Deforestasi
Lebih dari 800 ribu penduduk asli tinggal di 450 wilayah adat yang dibatasi di dalam hutan Amazon. Jumlah total tersebut merupakan 12 persen dari wilayah Brasil. Sebagian besar penduduk berlokasi di area Amazon, bahkan masih ada beberapa yang terisolasi dari kontak dunia luar.
Bolsonaro yang menjabat sejak Januari 2019, terus mempertanyakan keberadaan masyarakat yang berada di area Amazon tersebut. Menurut undang-undang yang berlaku, jumlah warga asli yang tinggal di area tersebut harus dilindungi.
Maka dari itu, rencana Bolsonaro untuk membuka lahan di area tersebut untuk pertambangan dan pertanian menjadi kontroversi. Kunjungan Bolsonaro ke New York pun diwarnai aksi protes dari sebagian pecinta lingkungan, karena tidak memberikan kesadaran tentang pentingnya menghentikan laju pemanasan global.
