Jakarta, Gatra.com - Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) akan memproses pirolisis plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan dikembangkan di beberapa daerah terpencil. Hal ini diucapkan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI), Ngakan Timur Antara di BBKK, Jakarta, Kamis (26/9).
"Di daerah terpencil sampahnya bisa diproses, karena kan susah cari bensin di daerah terpencil sana. Ada diesel untuk menerangi lampu penduduk. [Daripada] susah mencari solar, nah ini yang dipakai," katanya di BBKK, Jakarta, Kamis (26/9).
Menurutnya, BBM hasil pirolisis ini telah diuji coba dan langsung digunakan pada mesin, sehingga memudahkan masyarakat mengelola sampah dan mendapatkan bahan bakar.
Ngakan mengatakan, penemuan ini sangat relevan dengan isu nasional terkait sampah dan lingkungan. Saat ini, berdasarkan data Bank Dunia, volume sampah di Indonesia mencapai 3,22 juta metrik ton per tahun.
"Ini semua representasinya ada di pirolisis ini. Kalau kita kaitkan dengan lingkungan, ini membantu lingkungan, karena plastik yang ada kita olah," ujar Kepala BPPI.
Ia meyakini, temuan ini akan dapat mengatasi beragam permasalahan pengelolaan sampah. Harapannya, pemerintah daerah maupun pemerintah pusat akan menjadi pemegang kuasa penggunaan alat pirolisis ini.
"Tugas kita melakukan riset dan pengembangan pada litbang. Kemudian kita mempunyai pemerintah daerah, [yang menentukan] dimana daerah akan mereka fokuskan," ujarnya.
