Home Ekonomi Kemenperin Gandeng INAPLAS Kembangkan Mesin Pirolisis Plastik ke Daerah Terpencil

Kemenperin Gandeng INAPLAS Kembangkan Mesin Pirolisis Plastik ke Daerah Terpencil

Jakarta, Gatra.com - Badan Pengembangan dan Penelitian Industri (BPPI) bekerja sama dengan Asosiasi Industri Aromatika, Olefin, dan Plastik (INAPLAS) untuk mengembangkan teknologi pirolisis plastik. Kepala Badan Pengembangan dan Penelitian Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Ngakan Timur Antara mengatakan, teknologi ini bisa mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM). 
 
"Mereka bersedia bekerja sama dengan kita dan akan mempromosikan alat ini besok (Jumat, 27/9) dalam satu event," katanya di Jakarta, Kamis (26/9).
 
Menurut Sekretaris Jenderal INAPLAS, Fajar Budiyono, koordinasi ini sejalan dengan program manajemen sampah zero atau masaro, dengan mengelola sampah langsung di tempat. 
 
"Alat yang mendukung Masaro ini adalah pirolisis. Pirolisis ini, mengolah plastik yang sudah tidak mempunyai nilai jual. Kita masukkan ke sini dan ubah menjadi BBM," ujarnya.
 
Fajar menambahkan, pirolisis ini akan dipromosikan di beberapa daerah terpencil agar masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli bahan bakar.  "Jadi, itu cukup dikumpulkan di sana. Nanti diproses menjadi BBM. Dijadikan solar saja, sehingga nelayan [ketika] menggiling padi, tidak perlu membeli solar ke SPBU. Mereka kan dari rumah ke SPBU kadang-kadang ongkosnya sudah dua liter sendiri. Dia pulangkan lagi dua liter, jadi bolak-balik empat liter," katanya.
 
Ia menargetkan, pada tahun 2025 nanti, residu yang dibuang ke Tempat Pembuahan Akhir (TPA) sekitar 25%. Bahkan, di tahun 2030, ia menargetkan semua TPA tutup lantaran sampah telah dikelola di tempat.
 
"Di situ kita butuh alat. Dengan alat pirolisis yang ada di sini untuk menjadi BBM. Ini artinya sinergi, saling melengkapi simbiosis mutualisme," pungkasnya.
777