Home Milenial Polisi Periksa Intensif 5 Pelajar Hendak Aksi di Palembang

Polisi Periksa Intensif 5 Pelajar Hendak Aksi di Palembang

 

Palembang, Gatra.com – Setelah melakukan pendataan, pelajar SMA/SMK yang hendak menggelar aksi di sejumlah titik di juga mendapatkan pemeriksaan di kantor Mapolresta Palembang. Informasinya, kelima pelajar ini diperiksa intensif karena kedapatan membawa senjata tajam (sajam) saat hendak ikut menjadi peserta aksi. Sebelumnya, polisi mengamankan puluhan pelajar di pos polisi di simpang Jembatan Ampera yang hendak menggelar aksi penolakan terhadap penetapan rancangan UU kontroversi. 

Dikatakan salah satu pelajar dari SMA Taman Siswa II, yang diamankan mengaku dia hanya ikut-ikutan atas aksi yang digelar pada hari ini. “Saya bukan pelajar di Palembang, tahu bakal ada aksi dari chat WhatsApp, tapi pak polisi tahu kalau kami mau ada rencana mendatangi DPRD Sumsel," ujarnya sambil tertunduk lesu, Kamis (26/9).

Pihak polisi mengamankannya saat hendak melarikan diri dan menyusul teman yang lain.

Ia mengatakan, aksi pelemparan batu di pos polisi diketuai oleh salah satu pelajar berinsial H. "Kami datang ke sini naik motor bersama kawan saya Halmi, Rahmad, Danda, Riski, Rendi, Sultan dan Ipar, terus Halmi yang mengajak untuk lempari batu ke kantor polisi." jelasnya.

baca juga :https://www.gatra.com/detail/news/447358/milenial/-puluhan-pelajar-di-palembang-diamankan-saat-hendak-aksi

Kapolresta Palembang, Kombes Pol Didi Hayamansyah mengatakan, puluhan pelajar dari berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Palembang, Sumatera Selatan, diamankan sekaligus didata agar mereka tidak terprovokasi. "Kita amankan karena khawatir mereka terprovokasi dan melakukan pengrusakan. Ini tidak dibenarkan. Karena itu, setelah mendapat informasi, sejak kemarin kita sudah siaga, ada juga yang diperiksa lebih lanjut di kantor,” ungkapnya.

Polisi juga sudah memanggil Kepala Dinas Pendidikan dan pihak sekolah yang siswanya diamankan termasuk, wali murid. "Siswa yang ditahan kita data dulu. Kita sudah hubungi kepala sekolah maupun Dinas Pendidikan untuk kesini. Kita ingin mereka ini dibina, kita himbau untuk tidak lagi berkeliaran seperti ini. Fokus sekolah dan jangan terganggu informasi yang tidak benar," ungkapnya.

 

 

Reporter : Else

 

64