Jakarta, Gatra.com - Bupati Siak, Alfredi menyatakan, titik panas atau hotspot yang berada di wilayahnya sebanyak 493 titik. Ia mengatakan, berkurangnya hotspot karena ada upaya pencegahan dari pemda, pemkab, masyarakat, dan pihak swasta. 

"Jumlah hotspot di Siak saat ini hanya 493 titik. Ini merupakan hasil dari upaya pencegahan yang telah dilakukan, dari tahun ke tahun. [Dilakukan] bersama [beberapa] pihak yang dipayungi Peraturan Bupati Nomor 22 Tahun 2018 tentang Inisiatif Siak Hijau," ujarnya saat ditemui di Sofyan Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (8/10).

Ia mengatakan, pada 2015, pihaknya telah mengandeng koalisi masyarakat sipil, Saudagho Siak untuk melakukan pemetaan jalan kabupaten Siak pada 2016. Alfredi bersama Saudagho Siak menganalisis penyebab karhutla serta meninjau peraturan daerah yang telah dibentuk sebelumnya.

"Kemudian pada 2017, menggandeng swasta dan pengusaha kecil dengan tujuan menerapkan Good Agriculture Practice. Program ini bertujuan mengelola sawit secara berkelanjutan," katanya.

Saat ini sedang dilakukan pengembangan program Tanah Objek Reforma Agraria (TORA), sebagai salah satu upaya mencegah terjadinya kebakaran, terutama di lahan gambut. Ia mengatakan, pihaknya memastikan lahan TORA akan tetap produktif dan ekonomis. Melalui hal tersebut, masyarakat menyadari, pertanian dan perkebunan bisa berhasil di lahan gambut tanpa perlu dikeringkan.