Home Kesehatan Penderita Diabetes Perlu Cek Retina Lima Tahun Sekali

Penderita Diabetes Perlu Cek Retina Lima Tahun Sekali

Jakarta, Gatra.com - Ini peringatan buat penderita diabetes. Hati-hati dalam mengelola penyakit yang susah disembuhkan itu. Sebab jika dibiarkan akan menimbulkan komplikasi, seperti kebutaan atau diabetek retinopati (DR).

Ketua Perkumpulan Ahli Vitreoretina Indonesia (INAVRS), Prof Arief S Kartasasmita, SpM, menyarankan terutama kepada penderita penyakit gula agar setiap lima tahun untuk memeriksakan retinanya. Itu diungkapkannya menyambut Hari Penglihatan Sedunia yang jatuh setiap tanggal 10 Oktober.

Menurutnya, dalam rilis yang diterima Gatra.com (11/10), penyebab utama retinopati adalah kombinasi dari tingginya tingkat tekanan darah, gula darah dan kolesterol.

Sedangkan komplikasi umum diabetik retinopati adalah diabetik makular edema, biasa dikenal sebagai DME4. “Risiko berkembangnya DME terkait erat dengan seberapa lama pasien telah hidup dengan diabetes melitus dan tingkat keparahan dari diabetik retinopati,” kata Arief.

DME dan DR adalah komplikasi pembuluh darah kecil yang umum pada orang dengan diabetes melitus.

Ia juga menambahkan bahwa pemeriksaan skrining mata reguler oleh dokter spesialis mata sub spesialis Retina merupakan bagian penting dalam perawatan pasien diabetes melitus.

Untuk itu, pemeriksaan retina mata pada penderita diabetes melitus tipe 1 sebaiknya dilakukan dalam waktu 5 tahun setelah terdiagnosa. “Untuk penderita diabetes melitus tipe 2 harus sesegera mungkin setelah ia terdiagnosa,” ucap Arief.

Pemeriksaan retina mata ini harus diulang setiap 1 – 2 tahun sekali atau sesuai dengan rekomendasi Dokter Mata Spesialis Retina. Pemeriksaan ini mudah dan tidak sakit. Prosedurnya berbeda dengan pemeriksaan mata biasa.

Dokter mata akan menggunakan alat khusus untuk melihat retina. Biasanya akan diberikan obat tetes untuk melebarkan pupil mata, sehingga bagian retina mata lebih mudah dilihat.

Di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) sudah dilakukan skrining secara aktif dengan meletakkan alat skrining foto fundus pada poli penyakit dalam.

“Penting sekali untuk terus melakukan edukasi berkelanjutan untuk Dokter Mata Umum dan Retina untuk mendiagnosa DME lebih dini,” tutur Arief.

301