Home Ekonomi Bupati Dorong Petani Muda Purbalingga Go Online

Bupati Dorong Petani Muda Purbalingga Go Online

Purbalingga, Gatra.com – Di era industri 4.0, semua profesi wajib menyesuaikan diri dengan teknologi yang kini serba digital. Tak terkecuali dengan para petani. Petani masa kini juga mesti go online.

Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi menjelaskan, pemanfaatan teknologi bisa dilakukan semenjak budidaya hingga pemasaran produk. Karenanya, ia mengajak generasi muda untuk mengenal dan terjun di bidang pertanian dengan memanfaatkan teknologi digital.

“Sudah ada Petani Go Online, kartu tani, dan juga kali ini ada beraneka macam teknologi dalam Brigade Alsintan. Ini diharapkan mendorong kaum muda untuk regenerasi profesi petani,” katanya di sela-sela Festival Hasil Pertanian Purbalingga 2019 di Alun-alun Purbalingga, Selasa (15/10). Festival ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian (Dinpertan) Purbalingga dan merupakan salah satu ajang pameran hasil potensi pertanian.

Baca Juga: HMI: Negara Jangan Ambil Bagian Kerja Petani, Keliru

Diketahui, dari luas lahan 7.7764 hektare di Purbalingga, 56,22 persen diantaranya adalah lahan pertanian. Selain itu, pertanian juga menyumbang 27 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Purbalingga.

Dengan demikian, pertanian merupakan sektor yang sangat potensial untuk dikembangkan di Purbalingga. Memasuki era Revolusi Industri 4.0, sektor pertanian juga harus bisa menyesuaikan diri, khususnya dalam hal teknologi.

Pemkab Purbalingga sendiri memilik target menyediakan beasiswa pertanian pada 2020 mendatang. Beasiswa ini akan menyasar siswa yang berprestasi atau memiliki minat yang tinggi di bidang pertanian.

Baca Juga: Biaya Hidup Belum Cair, Mahasiswa Beasiswa Ini Bingung

“Satu kecamatan minimal ada satu yang akan kita sekolahkan di Universitas Perwira Purbalingga (Unperba). Ketika lulus akan ada ikatan dinas dengan Pemerintah Kabupaten untuk bertugas memajukan pertanian di wilayah kecamatannya masing-masing,” tandasnya.

Kepala Dinpertan Purbalingga, Mukodam SPt menyampaikan festival ini terdiri dari gelar potensi produk pertanian dari masing-masing kecamatan, lomba mengukir buah, lomba pisang, dan penilaian stand peserta festival produk pertanian. Beragam hasil pertanian dipajang dalam festival ini. Di antaranya, sayur-sayuran, palawija, buah-buahan atau hortikultura, pupuk organik, gula semut, produk hidroponik, tanaman hias, aneka kopi, peternakan kelinci, dan lain sebagainya.

“Di saat kita masih dilanda kekeringan, tapi Alhamdulillah semangat para petani dan insan-insan pertanian masih tetap terpelihara berkobar. Terbukti berbagai produk pertanian kita tetap tersedia secara cukup dengan keanekaragaman yang masih cukup pula,” kata Mukodam.

Baca Juga: Produksi Beras Asahan Surplus

Selain itu ada pula pameran brigade Alat Produksi Pertanian (alsintan) yang terdiri dari teknologi pengolahan lahan, teknologi tanam, teknologi panen, dan teknologi pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).

Mukodam mengemukakan, mengahadapi musim kering ini, Pemkab telah menggelontorkan berbagai bantuan untuk petani. Di antaranya, bibit, alat mesin pertanian, pembangunan jaringan irigasi dan embung, dam parit, dan lain sebagainya. Ada pula pompanisasi serta stimulus BBM untuk pompanisasi khusus menghadapi musim kering untuk penyelamatan tanaman yang sudah ditanam atau standing crop.

Tema penyelenggaran Festival Hasil Pertanian ini yakni Modernisasi Pertanian Berbasis Kearifan Lokal Untuk Meningkatkan Daya Saing Produk Pertanian Serta Pendapatan dan Kesejahteraan Petani. Festival ini diikuti seluruh kecamatan. Diramaikan juga oleh Bulog Divre IV Banyumas, Komunitas Petani Kopi (Kompak), dan Pecinta Tanaman Hias.

157