Home Kebencanaan Mantan Senator Belanda Harap BNPB Pintu Masuk Bantuan ke Maluku

Mantan Senator Belanda Harap BNPB Pintu Masuk Bantuan ke Maluku

Ambon, Gatra.com - Mantan Senator Belanda untuk Partai GroenLinks, Samuel Richard Pormes berharap bantuan dari luar negeri terutama dari masyarakat Belanda agar dikoordinasi melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 
 
"Saya berharap semoga BNPB setuju menjadi mitra kerja dari lembaga yang sama di Belanda. Dan bantuan yang datang dari Belanda melalui BPNB, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Maluku, yang bisa bekerja sama dengan Non Government Organization (NGO) serta Palang Merah Indonesia di Ambon, untuk menjaga jangan sampai ada infiltrasi dari kelompok-kelompok tertentu di sini," ujar Samuel dari Belanda, yang disampaikannya melalui WhatsApp kepada Gatra.com, Selasa malam (15/10/2019).
 
Dia menuturkan, setelah gempabumi berkekuatan 6.8 scala richter (SR) pada Kamis lalu (26/9/2019), mulai ada fundraising untuk korban-korban di daerah yang paling terkena dampak gempa di Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah (Mateng) dan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
 
"Yang pertama melakukan fundraising itu Yayasan TitanE. Lembaganya membuka nomor rekening untuk donasi. Mitra kerjanya di Kota Ambon adalah Yayasan Humanum dan Palang Merah Indonesia (PMI)," ungkap lelaki berdarah Maluku asal daerah Teon Nila Serua (TNS) ini. 
 
Selain Yayasan TitanE, lanjut Samuel, belakangan banyak bermunculan kelompok-kelompok lainnya di Belanda, yang juga menggalang bantuan kemanusiaan. Kondisi ini disebutnya sama persis dengan kondisi pasca tragedi kemanusiaan di Maluku tahun 1999 lalu. 
 
Samuel katakan, di Belanda ada sekitar 50 kota dengan penduduk adalah warga keturunan Maluku. Dia mencontohkan Kota Waalwijk, yang ada warga Maluku dari komunitas Sarani (Kristen) dan Salam (Muslim).
 
Warga Waalwijk keturunan Maluku, jelas Samuel, meminta dukungan dari partai-partai politik di DPRD Kota Waalwijk untuk membantu korban-korban gempabumi di Maluku. 
 
"Yang ambil peran itu dua warga Waalwijk keturunan Maluku, Usman Santi dan Dade Tehupelasury. Usman sendiri pernah menjadi anggota DPRD setempat, dan pernah juga menjadi Menteri Kota Waalwijk dari Partai Buruh," paparnya. 
 
Partai Buruh, menurut Samuel, lantas mengambil inisiatif untuk memasukan sebuah mosi di DPRD Kota Waalwijk, dibantu dengan partai-partai lain.
Sampai mayoritas partai mendukung mosi ini. Keputusan DPRD setempat dibuat dengan janji akan melakukan fundraising bersama dengan masyarakat Maluku di Waalwijk
 
"Pemerintah kota setempat akan menentukan melalui konsultasi dengan masyarakat, bagaimana agar EUR 49.000 bisa diimplementasikan untuk rekonstruksi pasca gempabumi di Maluku," ujarnya. 
 
Samuel mengaku, dia sendiri juga sudah membuat draft mosi dan dikirimnya ke beberapa kota dan provinsi. "Dan saya akan minta implementasinya dilakukan bersama BNPB atau BPBD melalui PMI setempat," imbuhnya. 
 
"Yang lagi ramai diskusikan di kalangan masyarakat Maluku di Belanda, persis seperti kondisi 20 tahun lalu. Seperti misalnya, Yayasan TitanE menuntut agar bantuan yang dilakukan melalui lembaga-lembaga di Maluku yang punya track record dan  organisasi yang mematuhi persyaratan bantuan darurat. Namun yang memilih pendekatan berbeda," bebernya. 
 
Meski begitu, Samuel menyesalkan banyak rumor dan hoax tersebar di masyarakat Maluku yang ada di Belanda dan dipakai oleh kelompok tertentu untuk melegitimasi pendapat mereka. 
 
"Apalagi ada oknum tertentu di Maluku yang bilang bahwa pasca gempabumi Kamis (26/9/2019), pemda setempat tidak melakukan apa-apa. Karena itu, saya cenderung setuju kalau Pemda mengambil langkah agar bantuan dari luar negeri (Belanda) sebaiknya semua bekerja di bawah satu payung, yakni BNPB maupun BPBD. Cuma satu yang perlu ditekankan, BPBD ikut melibatkan NGO di Ambon (Maluku) dan PMI untuk distribusi. Kemudian juga ada monitoring dan evaluasi yang independen terkait bantuan tersebut," harap Samuel. 
 

 

1082

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR