Home Politik NTB Butuh Sekda Tak Berseberangan Dengan Gubernur

NTB Butuh Sekda Tak Berseberangan Dengan Gubernur

Mataram, Gatra.com- Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) H Zulkieflimansyah berharap, diskusi dengan beberapa calon Sekretaris Daerah (Sekda) NTB 2019, semakin mempererat hubungan gubernur dengan kelima calon Sekda NTB 2019. 

Diskusi ini menghadirkan Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah sebagai pembicara utama. Tokoh lain menjadi narasumber utama seperti, Lesa Demarkasi Hasan Masat, Anggota DPRD NTB Ruslan Turmuzi, Aktivis PMII Lombok Timur Taufik Hidayat , Aktivis LSM SUAKA , Bustomi Taifuri, dan Wakil Direktur Mi6, Nasib Ikroman.

"Meski demikian gubernur punya peran menentukan Sekda. Lima calonnya hebat, tetapi saya perlu mendengar informasi dari teman-teman," kata Gubernur NTB pada diskusi publik M16 seputar calon sekda ideal di Mataram, Kamis malam (17/10).

Politisi PKS ini meminta Sekda NTB ke depan dapat sejalan dengan kerja Gubernur NTB dan Wakil Gubernur NTB. Ia membutuhkan sosok yang tidak memiliki perbedaan pandangan dengan gubernur. Menurutnya, hal terpenting yakni proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu, Zulkieflimansyah ingin mendengar visi dan misi kelima calon Sekda NTB. 

Tokoh Lembaga Swadaya Masyarakat, Hasan Masat menginginkan Panitia Seleksi (Pansel) Calon Sekda NTB harus bekerja secara profesional. Dia berharap, Pansel tidak memilih sekda berdasarkan keterwakilan wilayah.

" Mengenai keterwakilan memilih sekda, saya berharap, Pansel dan Gubernur jangan sampai [salah pilih]. Pendapat publik dapat didengar untuk memberikan masukan terkait calon Sekda. Harus diberikan ruang pendapat umum mengenai siapa figur yang tepat. Saya berharap, nantinya gubernur [lebih] bijaksana memilih fungsi pelayanan dan reformasi birokrasi," tuturnya. 

Perwakilan KNPI Lombok Timur, Taufik Hidayat menyepakati apabila Pansel tidak mendukung calon berdasarkan kewilayahan. Namun, ia juga meminta Pansel tidak mendukung Sekda berdasarkan organisasi kemasyarakatan.

"Sekda ini pejabat administratif yang sekiranya mengakomodir pelayanan publik di NTB. Melihat Sekda, tidak hanya melihat wilayah, tetapi perlu dicermati jangan melihat dari perspektif Ormas. Kita sepakat lima tokoh adalah orang hebat dan baik," ujarnya.

Opik sapaan akrabnya menyebut nama calon yang dijagokan, yaitu Assisten II Setda NTB, Ir. H. Ridwan Syah. Ia mengatakan Ridwansyah merupakan ASN senior, sehingga diyakini dapat mengartikulasi kepentingan daerah khususnya di NTB. 

Sedangkan tokoh LSM Suaka, Bustomi Taifuri, mengkritik pemerintahan Zul-Rohmi. Beberapa catatan kritiknya dilontarkan langsung di hadapan Zulkieflimansyah.

"Di kepemimpinan gubernur saat ini saya lihat compang-camping dalam perjalanan, misalnya memburuk eksekutif dan legislatif, kurang baiknya hubungan pemerintah provinsi dan kabupaten Lombok Tengah. Kemudian ada beberapa persoalan seperti KEK Mandalika. Apalagi penilaian Ombudsman soal maladministrasi," katanya.

Anggota DPRD NTB dari Fraksi PDIP, Ruslan Turmudzi, lebih bersikap netral dalam menyikapi eforia pemilihan Sekda. Dia menyadari penentuan Sekda tidak dapat diintervensi.

"Saya lihat ada Pansel di luar Pansel. Saya selaku anggota DPRD Fraksi PDIP tidak akan meminta karena saya dulu bukan pendukung Pak Gubernur. Pemilihan Sekda bukan merupakan hak prerogatif gubernur, melainkan pemerintah pusat,” ujar Calon Bupati Lombok Tengah ini.

Menurutnya, Pansel akan mengusulkan tiga orang dari lima orang yang terbaik. Namun, calon sekda bukan hak prerogratif gubernur meski gubernur yang akan mengusulkan ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri). 

“Iswandi yang saat ini Penjabat Sekda dinilai punya kontribusi dalam pembangunan NTB, walaupun hanya sebagas pejabat sementara. Iswandi ibaratnya sudah berdarah-darah. Hal ini tentu akan jadi pertimbangan juga," ucap Ruslan.

Wakil Direktur M16, Nasib Ikroman, mengkritisi seorang senior dalam dunia politik yang ikut bermain dalam politik NTB masa kini. Meskipun dia tidak menyebut siapa yang dikritisi. Namun Achip sapaan akrabnya merasa keterlibatan seorang senior dalam dunia politik justru merusak iklim politik dan demokrasi di NTB.

"Visi Sekda bagaimana sukseskan visi gubernur. Sehingga saya pikir yang mendukung Sekda agak enggak masuk, cuman satu hal yang saya keberatan, kok ada orang yang sudah lama pensiun kok ikut buka lapak. Saingan dengan yang lain, itu agak mengganggu kita sebagai generasi saat ini," tuturnya.

Tokoh pemuda NW, Fihiruddin, dengan tegas mendukung Iswandi sebagai Sekda NTB. "Saya adalah orang paling dekat dengan Gubernur. Kita mengkritisi gubernur bukan kita benci, tapi kita cinta," ujarnya.

Menurutnya, lima calon Sekda putra-putri terbaik NTB, terlepas dari masa lalu. Ia meyakini apa yang dilakukan Pansel berjalan baik. “Saya satu-satunya orang yang mendukung Iswandi. Saya menitip Pak Iswandi sama gubernur," tuturnya.

250