Home Kesehatan Pemkot Semarang Petakan Usia Resiko Diabetes Melitus

Pemkot Semarang Petakan Usia Resiko Diabetes Melitus

Semarang, Gatra.com - Jumlah penderita Diabetes Militus (DM) di kota Semarang Oktober ini mencapai 9 ribu orang, jumlah itu mengalami kenaikan sebesar 10-20% tiap bulan dari 7 ribu penderita pada bulan lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang dr M Abdul Hakam SpPd menyatakan, akan ada skedul program preventif pada 2020 dengan melakukan pengelompokan pada usia resiko DM. Skedul terbagi tiga kelompok lansia dengan usia diatas 60 tahun, usia produktif dan balita.

"Untuk lansia ada kegiatan yang sifatnya motorik, seperti kelompok senam, kelompok pengajian," katanya, dalam Simposium dan Workshop 26 tahun Asy-Syifa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, di Hotel Oak Tree Semarang, sabtu (19/10).

Sedangkan diusia produktif, kata Hakam, bagi yang terkena DM dan hipertensi tinggi akan dibuatkan pusat kebugaran di gedung baru di Dinas Kesehatan kota Semarang yang akan disiapkan secara gratis.

"Sehingga begitu ditemukan resiko pada mereka nanti akan di-treatment apakah akan dilakukan selama satu bulan atau enam bulan, ada parameternya," katanya.

Untuk usia balita, akan dilihat maping penduduk usia balita melaui Puskesmas yang ada di Kota Semarang. Pemantauan dari asupan gizin, resiko stunting, dan obesitas.

"Jika ditemukan cukup banyak maka bisa dibuat tempat penitipan anak di Puskesmas, tahun depan akan disiapkan." katanya.

Ketua IDI kota Semarang, Elang Sumambar mengatakan untuk penanganan penyakit tidak menular seperti DM harus bersinsergi semua lapisan masyarakat dan pemerintah.

“Artinya kami berharap ada edukasi kearah sana hidup sehat itu seperti apa. Apa yang bisa dibuat dan itu bisa dilakukan disekitar kita. Kita harus bersama-sama kalau kita sendiri tidak bisa jalan,” katanya.

Selain itu pihaknya akan membuat kolaborasi dengan Pemkot kota Semarang, bisa melalui puskesmas atau melalui per kecamatan guna mengedukasi masyrakat.

Salah satu pembicara, dr Fitria Kusumawardani mengatakan, bagi pasien penderita Diabetes Melitus bisa diberikan pengobatan dengan memberikan insulin.

"Insulin bisa diberikan jika pasien DM gula darahnya dibawah angka yang diharapkan," katanya.

Namun demikian, masyarakat banyak yang salah kaprah dalam pemberian insulin hanya diberikan saat DM sudah parah.

"Padahal pemberian insulin untuk mencegah pasien dari penyakit DM yang lebih parah” kata dr Fitria.

1027