Home Politik Pergi dari Kemenpar, Arief Yahya Beberkan PR hingga Harapan

Pergi dari Kemenpar, Arief Yahya Beberkan PR hingga Harapan

Jakarta, Gatra.com - Menteri Pariwisata 2014-2019, Arief Yahya baru saja menyerahkan jabatannya kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, Rabu (23/10). Dalam sambutan serah terima jabatan (sertijab) itu, Arief membeberkan sejumlah pekerjaan rumah (PR) hingga harapannya terhadap Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Arief mengatakan, pariwisata tetap menjadi penghasil devisa terbesar, yakni USD 19,3 miliar. Angka itu tertinggi kedua setelah devisa dari batubara.

"Akan tembus USD 2 miliar pada 2020 dan menjadikan pariwisata jadi penghasil devisa yang besar," kata dia di Gedung Saptha Pesona, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (23/10).

Arief menambahkan, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) juga sedang menjalankan program lima destinasi super prioritas yang bekerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Adapun lima destinasi itu ialah Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo,  Mandalika, dan Likupang.

"Tahun 2020, semua infrastruktur dan utitilitas harus selesai di 5 destinasi itu. Saya setiap weekend tidak pernah ada di rumah, terpaksa harus keliling," paparnya.

Selain soal target devisa dan pembangunan, Arief juga menyinggung soal industri dan kelembagaan. Ia berharap ranking pariwisata di Indonesia bisa menyabet 30 besar, menggantikan Malaysia dan Thailand.

Masih soal kelembagaan, Arief berharap untuk Sumber Daya Manusia (SDM) Kemenpar bisa tembus 90 persen pada 2020. Bagi Arief, membangun SDM tak kalah pentingnya dengan membangun daerah untuk sektor pariwisata.

"Untuk kelembagaan, SDM jangan mundur. Kurikulum harus level dunia. Semua lulusan prodi Kemenpar harus disertifikasi minimal standar Asia," jelasnya.

Pada penutupnya, Arief pun meminta maaf jika selama bekerja lima tahun melakukan banyak salah. Arief mengakui, jabatan memang bisa datang dan pergi.

"Dengan berat hati, saya pamit mundur. InsyaAllah ketemu saat halal bi halal. Awas kalau enggak diundang," ujarnya 'mengancam' Wishnutama sambil tertawa. 

157